Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Roda Kegelapan

24 Agustus 2019   23:55 Diperbarui: 24 Agustus 2019   23:59 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang pria termenung dalam gelapnya cahaya,meraba-raba dalam kegelapan nasib dan masa muda yang gemilang lalu tersia-sia ,kini sedang mengurus perceraian yang diajukan oleh istrinya

Seorang istri yang dulu dia kira sebaiknya wanita,namun ternyata tiada mau merawat dirinya,bahkan saat dirinya dalam kegelapan,butuh tuntunan tangan karena sakitnya

Wanita itu meninggalkannya,sisi kegelapan yang begitu nampak merajai alam,si jahat terlihat aslinya,melupakan semua yang dia jalani di antara mereka

Kini dirinya dirawat oleh ibunya,sesuatu yang sangat disesalinya,kala dulu tiada pernah menuruti nasehat orang tuanya,agar tidak mencintai gadis kota yang manja dan kaya raya,yang membuangnya, begitu dirinya tak bisa apa-apa dan tinggal menunggu waktunya tiba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun