Dia menyendiri di tepi pantai, daunnya menyapu langit biru, para perdu tak berani datang untuk menjamu, terlalu tinggi untuk bicara,namun naungan bagi semua orang
Kala tenggorokan kering kerontang, dirinya rela memberikan buah yang manis luar biasa, daun-daun menyemarakkan hari raya dan pesta pernikahan
Meski sendirian di hari-harinya, dia tetap ada dan berguna bagi yang membutuhkannya, ombak, badai dan gelombang terlalu sering datang menggoda, menerjang dan menyerangnya, namun pijakan bertambah kuat seiring waktunya
Selayaknya pohon yang terlalu sayang untuk ditebang,karena banyak yang merindukan naungan dan helai daun yang dimilikinya, buah yang manis yang diberikannya, terlalu manis untuk dihilangkan, bahkan dalam kesendiriannya sebagai nyiur di sana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!