Puisi imajinasi.
Kaca termangu di sudut rumah,hujan deras menggenangi got depan rumah dan lumpur meluap,menghitam dan mengalir ke jalanan
Kaca mengamatinya,ketika setiap orang menghindari lumpur agar tidak kotor sepatunya,atau bahkan berjinjit agar sandalnya tidak terkena lumpur
Kaca kasihan kepadanya lalu bicara pada lumpur agar menyaring dirinya hingga jadi bersih,lumpur terkesima dan mengatakan pada kaca,supaya mereka bertukar peran
Tentu saja kaca tidak mau,tiap orang selalu melongok padanya untuk melihat bayangannya,kalau jadi lumpur apa jadinya?Dia menolak,tetapi lumpur memaksa
Mereka berganti peran,lumpur menjadi kaca dan kaca menjadi lumpur,lumpur yang menjadi kaca nampaknya tidak bisa meninggalkan sifat dasarnya,kaca itu kotor dan buram serta banyak bercak-bercak di permukaannya
Demikian juga kaca,tidak bisa meninggalkan sifat dasarnya,ia menyatu dengan pasir agar airnya bening dan tidak menjadi lumpur lagi
Lumpur yang jadi kaca,tidak pernah dilongok orang-orang karena tidak bisa melihat pantulan  mereka dan  pantulan mereka terlihat jauh lebih buruk dari yang sebenarnya
Sementara lumpur yang tersaring pasir memisah,menjadi air bening dan mengalir di jalanan,orang-orang tidak menghindarinya,malah kadang mereka mencuci kaki ,kala sandalnya terkena hujan
Lumpur  ingin kembali ke hidupnya lagi,kaca mempersilahkannya.Lumpur tetap kembali seperti lumpur yang semula,kaca tetap menjadi kaca yang semula