Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Baru Menjadi Istri

16 Agustus 2019   03:15 Diperbarui: 16 Agustus 2019   03:28 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seorang wanita dewasa, menikah dengan pria yang dicintainya,mereka mengira bahwa menikah itu bersenang-senang belaka,tidak perlu  merindukan satu dan lainnya,gaji dua orang dijadikan satu dan bisa berdua kemana-mana dengan rasa aman dan nyaman.

Memang dirinya merasa sangat bahagia, sampai suatu ketika dirinya kebingungan.

Ada dua keluarga besar yang mesti disatukan,lalu kadang kala datang ke rumah ibunya atau ibu mertuanya bergantian.

Suatu hari ibunya pernah mewanti-wanti atau menasehati agar dia tetap bekerja,supaya punya pegangan.Tidak masalah bekerja di rumah atau di luar rumah, sehingga memiliki uang sendiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada suami,siapa tahu suaminya tiba-tiba di phk atau sakit hingga tidak bisa kerja.

Intinya dia dididik ibunya agar menjadi wanita yang mandiri yang bisa nantinya ikut membantu suami jika ada sesuatu yang terjadi.Lalu wanita muda itu menuruti ibunya,bekerja dan sekolah setinggi-tingginya,suaminya juga tidak keberatan,bahkan bangga dan mendukungnya.

Di sisi lain wanita muda itu bingung ketika mertuanya menyarankan agar dirinya berhenti bekerja dan pokoknya suaminya yang akan mencukupi semuanya.

Wanita muda itu teringat nasehat ibunya sendiri,jadi dia bertanya pada suaminya, mana yang harus dituruti,nasehat ibunya atau nasehat ibu mertuanya.

Suaminya yang lumayan bijak bilang,pilihlah sendiri apa yang kamu inginkan,akan kudukung dan kubantu,kamu mau bekerja,silahkan,tidak bekerja ya tidak masalah, katanya.

Berhari-hari kemudian hubungannya dengan mertuanya memburuk,karena dianggap sebagai menantu yang tidak menuruti nasehat yang lebih tua,segala hal disalahkan.

Wanita muda itu akhirnya bertanya pada ibu mertuanya,karena kebingungannya dan mertuanya bilang bahwa terlihat anaknya tidak diurus karena istrinya bekerja.

Dengan hati-hati wanita muda itu bicara pada mertuanya bahwa suaminya tidak keberatan jika dirinya bekerja,jadi dirinya juga hanya menuruti apa yang dikatakan suaminya.Setelah suaminya bilang pada ibu mertua wanita muda itu,akhirnya mau menerima alasannya.

Makna yang tersimpan adalah tidak setiap nasehat yang masuk itu bisa diterapkan pada seseorang,dalam hal apapun. Orang boleh saja memberi nasehat,tetapi yang menerima nasehat juga belum tentu bisa menuruti nasehat itu,karena ada hal-hal yang berbeda ,antara kondisi yang menasehati dengan yang dinasehati.

Berpegang pada prinsip atau nilai atau aturan yang dimiliki sendiri,selama masih diterima oleh masyarakat umum secara normatif dan aturan yang berlaku,tidak masalah.

Dalam melakukan apapun,harus punya pendirian sendiri,itu yang terbaik,pendirian yang realistis dan tidak menyalahi semua aturan baik nilai dan norma setempat.

Ada nasehat menikahlah muda, ada nasehat menikahlah jika sudah siap,ada nasehat punya anak segera setelah anak pertama,ada nasehat beri jangka waktu antara anak pertama dan kedua,ada nasehat cepatlah punya anak setelah menikah,ada nasehat beri waktu bagi kalian berdua baru punya anak,ada nasehat setelah lulus langsunglah bekerja,ada nasehat setelah lulus sarjana ambillah kuliah lebih tinggi.

Setiap orang memiliki pilihan ,nasehat hanyalah sekedar nasehat,jika memang cocok dengan situasi,bisa dilakukan,jika tidak bisa,ya tidak usah dilakukan.Pilihan itu di tangan seseorang.Yang terpenting adalah yang terdekat menyetujuinya atau tidak, itu jika punya pasangan.Jika masih sendiri,mengejar mimpi berdasar realita kemampuan yang ada,tidak ada salahnya.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun