Lima lelaki berjalan, masing-masing memikul batu -bata dengan kayu pemikul di atas bahunya.Masing masing memikul batu bata dengan jumlah yang sama,tiap kali berjalan jarak sekian ,masing masing menaruh sebuah batu bata
Ternyata kecepatan masing-masing tidak sama,ada yang sudah di depan dengan batu-bata hampir habis,ada yang berada di paling belakang dengan batu bata paling banyak di pikulannya
Lalu yang paling depan membuat yang keempat lainnya berbisik-bisik dan berbicara,'yang paling depan pasti curang,batu-batanya paling sedikit,tidak mungkin dia bisa secepat itu',yang lainnya menimpali,'ayo kita tambahi batu batanya supaya sejajar dengan kita dan dia tidak mendahului jalan kita',yang lainnya bicara,'ayo kita bikin suara supaya kesannya dia curang',yang terakhir bicara,sebenarnya' kalian mau melakukan apa pada dia?Kenapa kita malah berhenti menaruh bata dan berbicara disini,sementara dia makin ringan dengan batanya?'
Yang tiga orang menukas,'ya sudah ikut dia saja kamu,pasti batu-batamu cepat habis.'
Orang terakhir beranjak pergi dan melakukan tugasnya menaruh batu-bata berusaha menyusul yang paling depan dengan cepat,yang tiga orang sambil berbicara dan bersungut -sungut serta merasa tidak adil kenapa yang paling depan begitu cepat dan ketiganya sedang  mencari siasat untuk menambahi batu bata ke yang paling depan.
Ketiga lelaki merasa tugasnya tidak selesai juga,batu bata terasa tidak habis-habisnya dan pikulan makin terasa melecetkan bahu,sementara yang paling depan  dan di belakangnya hampir selesai dengan tugasnya.
Satu hal yang tidak dimengerti oleh ketiga lelaki di paling belakang adalah tentang 'ketangguhan ,kesabaran dan keiklasan dan rasa suka saat melakukannya'
#Batu bata adalah analogi masalah manusia di dunia ini,setiap orang memiliki beban, tetapi masing-masing orang memiliki cara pandang yang berbeda dalam menjalaninya.