Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Watching Without Judging (Mengamati Tanpa Menghakimi)

12 Juni 2019   15:02 Diperbarui: 12 Juni 2019   15:24 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Efek dari pasangan yang sakit,bagi pasangan yang mencintai adalah kecemasan berlebihan.Kecemasan nanti ada apa-apa,kecemasan tidak bisa berbuat apa-apa dan kecemasan lain yang jika tidak diiringi semangat yang tinggi untuk'still alive'.Kadang semangat itu begitu merosot.Pada beberapa kasus ada yang justru bukan yang sakitlah yang dipanggil duluan,karena efek psikologis dari kecemasan tadi.

Efek pikiran ini langsung menyedot seluruh energi dan harus bertahan lebih kuat.

Sebuah cerita tentang seorang istri yang sangat setia mendampingi suaminya hampir tiap minggu masuk IGD dengan tidak jelasan penyakit.Begitu diperiksa tidak ada hasil yang  buruk dan itu berulang kali.Langsung Sret...istrinya juga ikut sakit .

Beda lagi dengan yang lain,pengaruhnya tidak sebesar yang begitu ketakutan kehilangan dan langsung nampak begitu tua karena pengaruh pikiran.Menjaga semangat diri saat pasangan yang dicintai itu sakit,ya memang berat sekali.Kadang sesuatu begitu turun dalam diri.

Semangat itu tetap harus dijaga ,benar-benar dijaga.Kenapa?Karena saya pernah melihat sendiri saudara yang beberapa waktu lalu mengalaminya,hampir sebulan tiga kali,pasangan masuk IGD.Segala upaya ketika General Check up kompilt plit hasilnya bagus.Di diagnosa jantung di lakukan Ecocardiograf dan Treadmill hasilnya bagus.Tidak ada masalah semuanya.Olahraga rutin,masalah ya tidak ada yang seberat orang lain.Dikira asam lambung ternyata bukan.Dan itu cukup menguras semangat dan tiba-tiba nglokro.

Pikiran itu berdampak pada tubuh.Stres yang tersembunyi.Makanya itu tadi ada yang bisa melakukan kebalikannya,acuh-tak acuh.


Jangan disepelekan orang yang setia menunggui pasangannya yang sakit,amat berat.Kecemasan dan kekawatiran yang tak ada ujung pangkalnya.Tidak menginginkan apa-apa kecuali pasangannya sehat kembali.Karenanya semangat harus tetap ada supaya tidak putus asa tadi.

Yang tidak setia,bukan urusan kita.Tetapi yang setia patut diapresiasi dan bukan menakut-nakuti,banyak contoh istri pertama lah yang bersedia merawat kalau memiliki lebih dari satu.Yang lain ya tidak tahu.Banyak contohnya.(Tidak semuanya juga).

Mengamati.

Mungkin bisa salah mungkin bisa benar karena bersifat subyektif.

Mohon maaf jika salah mengamati dari kacamata diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun