Trista berhari-hari menyesali pertemuan itu,tanpa berburuk sangka dengan gembira datang ke restauran itu,berkumpul kembali dengan teman kuliahnya dan Neno.Sebuah halaman buku yang sudah dia tutup.
Ketenangan dan kemerdekaan hidupnya terusik,cincin perkawinan yang tetap dikenakannya sebagai tameng dan cap'aku tidak ingin membina hubungan lagi' ternyata hanya sia-sia,kabar telah berhembus dan semua tahu Trista sudah sendirian ditinggal Dion selama-lamanya karena sakit,begitu juga perceraian Neno.Trista juga tidak menyangka mereka berdua akan bertemu di kota ini.Andai tahu dia takkan datang .Lelaki itu datang terakhir.
Semua luka itu terasa lagi menguar meski sudah berusaha menutup semuanya.Kebencian dan kemuakan dan rasa tak percaya yang pernah dilaluinya ketika lelaki itu menikah begitu cepat dengan seorang wanita yang orang  tuanya punya nama besar.
Terpuruk dan bangkit dan bersyukur menyadari ternyata mereka berdua begitu berbeda .
Dan sekarang,lelaki itu memintanya untuk kembali.Memang dia pikir siapa?
Mereka berdua bercakap-cakap setelah acara selesai.Dan Trista tahu persis mereka berdua harus menyelesaikan semua luka dan kembali bersahabat dengan baik.
"Semua bintang itu sudah kamu raih,bukankah begitu Neno?"
"Satu bintang lagi,dirimu,mari kita ke titik awal.Menikmati hari tua bersama"
"Jangan melucu.Aku tidak bermaksut kasar.Tapi perbedaan di antara kita yang tidak bisa menyatukan kita.Kepribadian kita"
"Aku ingin kita kembali"