Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Hari Tentang Eyang

14 Maret 2021   20:45 Diperbarui: 14 Maret 2021   21:36 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah, saya tidak tahu pasti. Karena nama tersebut sudah dilekatkan kepada saya sejak  saya masih orok. Tentu saja saya tidak boleh protes, menolak, atau demo pada orangtua saya yang notabene memberi saya nama yang tidak lazim.

Iyalah, masa sih saya harus menggelar poster atau spanduk antinama seperti  pada saat maraknya mahasiswa-mahasiswa se-Indonesia menyuarakan reformasi! Kalau iya, Mama dan Papa, juga Oom Bayu, adik Mama pasti akan terkekeh alias terkikik ala kuntilanak seperti kalau sedang nonton program acara lawak di stasiun TV.

Eyang, Eyang! Kamu ini sedang ngelawak atau apa, sih? begitu pasti kata mereka, lantas meneruskan tawa yang sama sekali tidak sedap di pendengaran saya.

Pufh!

Lalu, saya harus bagaimana dong?! Mencak-mencak hanya gara-gara sebuah nama?! Huh, bukankah ada pepatah  mengatakan: 'Apalah artinya sebuah nama?!'. So, nama itu tidak, atau paling tidak, tidak menjadi masalah buat saya. Lalu, kenapa dipersoalkan?! Lha, kalau Komnas HAM sampai tahu hanya gara-gara sebuah nama dibesar-besarkan, mungkin mereka akan mengirimkan duta atau wakil untuk mengusut tuntas kasus 'nama' tersebut.

Iyalah. Soalnya perkara sepele itu kalau dikipas-kipas atau dikompor-komporin terus kan,  mengganggu kebebasan ber-'nama'. Itu berarti mengganggu aktivitas sehari-hari. Tidak enak dibawa kerja. Tidak enak dibawa makan. Tidak enak dibawa tidur. Tidak enak dibawa melamun. Tidak enak de-el-el de-el-el. Pokoknya, tidak enak segala-galanya. Persis kalau orang lagi sakit gigi!

Tapi memang dasar. Orang-orang sih biasanya punya sifat laten yang tidak terpuji. Sudah dari sononya. Dan kebiasaan tersebut, yang acap kali dikasih nama hobi itu tidak lain dan tidak bukan adalah: G-O-S-I-S-P!  Singkatan dari, Digosok-gosok Semakin Sip!

Padahal mereka tidak tahu bahan objek yang digosok-gosok itu bisa senewen. Dosa, tahu! Tapi, apa mereka sadar bahwa ngegosip itu juga merupakan dosa?! Apa mereka tidak tahu kalau si korban gosip itu bahkan tertekan jiwanya kayak memikul sembako sekian puluh ton?! Apa mereka tidak punya nurani untuk melihat bagaimana sengsaranya si korban gosip itu?! Hah, dikiranya yang menderita hanya korban PHK pabrik-buruh-kasar yang pada akhirnya bisa makan nasi-tiwul?!

Kayak artis saja. Tiap hari digosipin. Apalagi kalau bukan persoalan nama: E-Y-A-N-G?! Iyalah. Eyang Sastrowijoyo sekian tahun ini tidak kalah pamornya sama selebritis. Tidak kalah gemerlapnya dengan para bintang yang mukanya sering nongol di layar kaca. Tidak kalah larisnya dibandingkan film Titanic yang kesohor itu. Paling tidak, nama Eyang bisa disejajarkan sama ketenaran Kate Winslet!

Oke, oke. Berbalik dari kekesalan yang bikin nyut-nyut kepala dan bikin senut-senut gigi saya, semua perihal nama itu ada juga hikmahnya. Saya bisa jadi lebih sabaran. Tidak suka misuh-misuh kayak dulu lagi. Mau marah-marah gimana? Apa harus nabok orang atau kenalan baru saya yang mempersoalkan nama saya itu?! Atau, apa saya harus menuntut mereka ke pengadilan lantaran bawa-bawa nama saya yang kedengaran aneh itu?! Apa saya harus nyewa pengacara top O.C. Kaligis atau Adnan Buyung Nasution untuk menyeret mereka ke bui?! Hihihi... apa kata dunia? Lelucon terbesar abad ini!

"Kak Eyang...!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun