Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Soal Jas Hujan Disposable dan Ancaman Bagi Lingkungan

15 April 2025   17:08 Diperbarui: 16 April 2025   07:44 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jas hujan saat digunakan | Foto: Freepik

Masalahnya adalah, meski dengan ketebalan tersebut sebetulnya pengguna sudah terlindungi dari hujan, keunggulan yang sama justeru jadi kelemahan produk ini pula. Bagaimana tidak, tersangkut dikit jas hujan ponco plastik bisa langsung sobek.

Tidak sengaja tersangkut di jam tangan, sobek. Tidak sengaja sangkut di jepitan rambut, sobek. Ringkih sekali.
Sesuai namanya, jas hujan ini memang didesain disposable atau sekali pakai dengan harganya yang tak sampai seharga seporsi bakso.

Meski sebenarnya usai sekali penggunaanpun masih bisa digunakan lagi, namun harganya yang bisa dibilang tak seberapa membuat pengguna tak masalah jika sekali pakai saja. Tak masalah jika usai dipakai langsung dibuang. Sewaktu-waktu butuh kembali, bisa beli lagi. Toh cuma Rp10.000 saja, kan?

Repotnya adalah, jika pemikiran ini merata di seluruh penggunanya. Di rata-rata musim hujan yang kadang mencapai 2-3 bulanan dikali 10 pengguna per hari saja yang berpikiran serupa, artinya Bumi harus menanggung luka dan perjalanan pemulihan yang panjang dari ratusan jas hujan plastik ponco untuk diuraikan.

Padahal, businesswaste.co.uk menyebutkan waktu yang dibutuhkan plastik HDPE untuk terurai tergantung pada jenis produknya, kantong plastik HDPE untuk supermarket saja butuh waktu minimal 20 tahun dan butuh 500-1.000 tahun terurai secara biologis untuk LDPE.

Upaya sederhana kurangi sampah jas hujan

Belakangan, berbagai upaya sederhana dalam 'bersikap' baik pada Bumi banyak diserukan lewat berbagai platform. Ngga bisa langkah besar, setiap individu bisa melakukan upaya paling mudah tanpa harus merasa terbebani.

Membawa box makanan saat keluar dan berencana untuk melakukan perjalanan kuliner misalnya, berikut pula dengan botol air minum mengingat berbagai stasiun KRL saat ini telah menyediakan refill air minum gratis bagi para penggunanya.

Sama halnya saat berhadapan dengan musim hujan. Banyak langkah sederhana yang bisa diterapkan untuk mengurangi beban Bumi dari sampah plastik.

1. Cek prakiraraan cuaca

Ini merupakan modal paling mudah dan murah diakses sebelum berkegiatan sepanjang hari, prakiraan cuaca. Di setiap ponsel sudah ada, bahkan bisa diakses pula secara daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun