Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Lokal Saja, Cukup

28 Februari 2025   14:25 Diperbarui: 28 Februari 2025   16:22 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu jenama tas lokal indonesia | Foto: Dokpri - Efa Butar butar

Hadiah resign dari rekan kerja

Saat resign beberapa tahun silam, saya mendapatkan kenang-kenangan yang cukup berkesan dari rekan-rekan kerja. Sebuah tas tangan yang sangat manis, kecil namun masih cocok untuk saya gunakan ke berbagai destinasi, termasuk saat bepergian bahkan untuk kerja.

Cocok artinya pilihan warna tas yang netral memudahkan saya memadupadankan tas ini ke berbagai outfit, pun ukurannya sesuai juga dengan badan saya yang tidak terlalu tinggi. Suka sekali.

Sebuah tas dari brand asal California, Amerika Serikat. Iseng-iseng saya cek harganya secara online, lumayan juga. Jutaan Rupiah. Meski sudah bekerja, kalau harus mengucurkan duit sendiri untuk beli tas semahal itu, saya masih pikir-pikir ulang sih.

Pernah memang sekali, itupun dalam kondisi terdesak dan berniat untuk bantu penjualnya saja karena sepertinya sedang butuh biaya tambahan.

Tas hadiah rekan kerja saya ini memang tidak bisa disejajarkan dengan kelas mewah seperti LV, Hermes, Dior dan sebagainya. Namun, pemiliknya biasanya berasal dari kalangan pekerja atau menengah ke atas.

Jadi yaa, saya cukup senang dengan hadiah ini.

Hitungan minggu saja, kulitnya sudah mulai mengelupas

Kondisi kulit tas yang mengelupas. Sedihnyaaa | Foto: Dokpri - Efa Butar butar
Kondisi kulit tas yang mengelupas. Sedihnyaaa | Foto: Dokpri - Efa Butar butar

Belum ada sebulan, kulit bagian handle tas tangan cantik dari teman-teman saya itu mulai terkelupas.

Saya pikir, mungkin karena saya pakai aksesoris di jari kali yaa, lalu saling bergesekan dengan handle tas sampai akhirnya tak sengaja terkelupas. Kemudian di lain waktu, saya putuskan untuk menghindari penggunaan aksesoris di jari tangan tiap kali menggunakan tas tersebut. Ternyata sama saja, terkelupas. Kali ini, di bagian sisi kanan tas, tepat di area jahitannya.

Sedih iya, kesal iya, kecewa juga iya. Saya sering terbayang wajah teman-teman yang menghadiahkan benda ini patah hati karena saya tidak bisa menjaga pemberian mereka dengan baik. 

Padahal tidak begitu, sebisa mungkin tas ini saya jaga sebaik-baiknya. Kalau biasanya tas saya gunakan sebagai pelindung kepala saat harus melewati sekian Meter di bawah rintik hujan, tas ini justeru saya lindungi pakai jaket atau saya peluk agar tak terkena rinai hujan setitikpun.

Saya lap dari debu yang menempel sebelum kemudian saya simpan kembali ke tempatnya setelah selesai saya gunakan.

Dibandingkan tas tas saya yang lain, ini jauh lebih dimanja.

Meski mendapatkan perlakuan yang lebih istimewa, ternyata kulitnya mengelupas juga.

Saya mencoba cari tahu beberapa review orang yang menggunakan tas merek ini. Ternyata banyak juga yang bercerita pengalaman yang sama. Kulit tas mengelupas tak lama setelah dibeli dan digunakan.

Penyebab kulit tas mengelupas

Lalu saya coba baca berbagai referensi kenapa hal ini bisa terjadi.

Sebagai salah satu produsen tas kulit branded, lewat websitenya, Louis Vuitton pernah bilang, bahwa terkelupasnya tas kulit bisa saja terjadi karena kombinasi berbagai faktor seperti lapisan kulit yang digunakan berkualitas buruk, bisa juga terjadi akibat perawatan yang kurang tepat, paparan kondisi ekstrem termasuk sinar matahari yang berlebih, tas jarang digunakan atau memang adanya cacat produksi.

Referensi lain juga mengatakan bahwa gesekan dengan benda lain berpotensi membuat kulit tas terkelupas. Jadi memang, banyak hal yang perlu dijaga saat menggunakan tas mahal.

Dibuang sayang, direparasi habisin uang

Masalahnya adalah, bagian dalam tas masih sangat sempurna. Masih cantik sekali. Jadi ya mau dibuang kok yo sayang. Tapi mau dipake juga ya makin rusak, ya nilai estetikanya juga berkurang. Dan kalau mau direparasi ya ngabisin uang. Serba salah.

Meski demikian, saya pernah coba tanyakan ke beberapa jasa reparasi tas yang ada di sekitaran Jabodetabek. Biaya reperasi tas kulit memang tergantung jenis kerusakan dan metode perbaikan yang digunakan, sehingga setiap kali berdiskusi soal harga ke jasa reparasi, sebisa mungkin kita harus memberikan gambaran kondisi tas dengan tepat untuk mendapatkan harga yang tepat pula.

Bisa dengan datang ke lokasi reparasi sembari membawa tas yang ingin diperbaiki. Atau jika konsultasi dilakukan secara online, biasanya kita akan diminta foto kondisi tas dikirimkan ke mereka.

Dan dengan kondisi tas yang saya punya ini, saya dibanderol harga Rp700.000 untuk perbaikan menyeluruh, karena memang sudah parah. Itupun bisa lebih, tergantung kondisi utuh tas yang nanti akan dinilai sendiri oleh jasa reparasinya.

Wah, mahal juga! Daripada reparasi, apa ngga lebih baik beli baru lagi

Soal tas mahal, jangan asal jika tak ingin menyesal

Perempuan mana sih yang ngga suka dikasih hadiah tas? Atau menghadiahi diri sendiri dengan tas? Sepertinya ngga ada ya.

Apalagi tas sebetulnya bukan hanya urusan fashion dan outfit semata. Lebih lagi, aksesoris ini sebenarnya menjadi wadah yang sangat bermanfaat untuk menyimpan berbagai barang bawaan yang diperlukan tiap kali bepergian di berbagai tujuan.

Kalau mau bahas soal investasi, tas juga bisa. Tapi memang tas merek tertentu saja. Tidak untuk semua brand. Saya sudah pernah membahas ini di artikel sebelumnya.

Dan bicara soal tas, ada 5 hierarki luxury brand atau urutan merek tas branded yang populer di dunia fashion. Harganya beda-beda, jutaan hingga Miliaran. Mudah didapat hingga limited edition yang memerlukan waiting list untuk memilikinya.

Urutan ini tidak dikateogorikan berdasarkan kualitas, desain, keawetan atau pabrikan tas, melainkan harga dan tingkat ekslusivitasnya saja

Namun, setiap tas mahal, belum tentu masuk dalam kelima tier di atas. Termasuk tas hadiah dari teman saya ini.

Yang pasti, setiap tas mahal memerlukan perawatan yang berbeda dan lebih intens. Misalnya saja, suhu ruang penyimpanan diset di 16-24 derajat Celcius. Suhu ini menurut greenwoodleather.com.au dapat membantu mencegah tas dari lengkungan, keretakan dan pertumbuhan jamur. Pastikan pula ruangan tersebut memiliki ventilasi yang baik.

Awasi pula tas dari paparan sinar matahari, hindari gesekan yang berlebih, lebih teliti dengan isi tas terutama benda tajam yang berpotensi merusak tas, gunakan kondisioner kulit secara berkala dan jangan pernah menggantung tas.

Banyak sekali treatmentnya.

Memiliki tas mahal dan branded memang menyenangkan. Namun jika ternyata perlakuan yang kita berikan tidak sepadan dan membuat tas jadi mudah rusak dari masa pakai yang seharusnya, lebih baik dipikir ulang.

Bukan tidak bisa, daripada sayang rusak dan terbuang saja hanya karena treatmentnya yang kurang memadai.

Lokal saja, cukup

Salah satu tas lokal yang kerap saya gunakan ke berbagai acara. Murah, kebal dan tahan banting | Foto: Dokpri - Efa Butar butar
Salah satu tas lokal yang kerap saya gunakan ke berbagai acara. Murah, kebal dan tahan banting | Foto: Dokpri - Efa Butar butar

Sekitar 4 tahun lalu, saya membeli sebuah handbag sederhana, manis, dan ringkas digunakan.

Ngga terlalu besar namun bisa menampung banyak printilan barang kecil khas bawaan perempuan, mulai dari makeup, parfum, tisu sampai botol minum mini bisa disusun sekali masuk.

Sejak dibeli hingga sekarang, tidak ada perlakuan khusus untuk tas ini. Tidak juga saya rawat-rawat. Selesai pakai, ya gantung ke tempat semula. Dan serunya, kondisinya baik-baik saja. Kebal, tahan banting, tidak terluka, tidak berjamur, tidak sobek. Salah satu tas yang sering saya gunakan ke berbagai occasion. Harganya murah, hanya Rp100.000an saja saat itu dan awet sampai sekarang.

Artinya adalah, sebenarnya, lokal saja, cukup.

Itu kenapa, sebelum berbelanja kebutuhan pribadi, pahami dulu tujuannya. Untuk kebutuhan investasi? Atau sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari?

Jika untuk kebutuhan sehari-hari, banyak produk lokal yang bisa kita cari yang harganya Rp100.000an saja.

Saya paham, ada estetika dan value dari fashion yang ingin ditonjolkan oleh seorang perempuan ketika tampil di hadapan banyak orang terutama orang-orang pemangku kepentingan. Dan tak jarang, penampilan adalah salah satu yang jadi bahan perbincangan.

Ya masa udah kerja bertahun-tahun pakenya tas seratusribuan? Sebenarnya ngga apa-apa. Tapi kalau mau lebih mewah pun, Indonesia masih punya jenama lokal yang produk tas kulitnya itu ngga main-main, lho!

Masih ingat dengan Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana yang menggunakan tas branded lokal dari Ella & Glo saat mengikuti retreat di Akademi Militer Magelang? Cantik sekali! Dan ini bisa jadi inspirasi outfit kamu di berbagai event.

Selama ruangan tempat tinggalmu yang sekarang belum memadai untuk "tinggal bersama" tas branded yang mewah dan mahal, sebaiknya gunakan saja produk lokal yang lebih kebal. Banyak pilihan. Dari yang murah sampai yang mewah. Dari yang harganya ratusan ribu sampai jutaan, brand lokal ada. Brand lokal juga punya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun