Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Tetap Cantik Tanpa Limbah Domestik

6 Februari 2024   22:00 Diperbarui: 8 Februari 2024   07:48 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tetap cantik tanpa limbah domestik | Foto: Freepik via KOMPAS.com

Butuh minimal 5 kemasan berbeda untuk setiap pengguna produk perawatan diri

Selain olahraga, gaya hidup yang sehat termasuk pemilihan makanan yang bernutrisi, diperlukan konsistensi penggunaan face care setiap hari untuk mendapatkan wajah yang cerah, bugar dan berseri.

Umumnya, set face care  mencakup facial wash sebagai pembersih wajah, toner, serum atau essence, pelembap kemudian ditutup dengan sunscreen. Ini untuk pemula. 

Bila sudah terbiasa dan sudah menemukan formula yang tepat sesuai kebutuhan kulit wajah, biasanya serum tak cukup satu saja.

Kadang ada yang sampai 2 atau 3 layer pemakaian. Yang satu untuk mencerahkan, sedang yang satu lagi untuk menyamarkan kerutan. Macam-macam.


Ini baru set face care saja, belum lagi perawatan skin care dan hair care. Bisa dibilang. Untuk urusan perawatan wajah saja, seorang pengguna produk perawatan diri membutuhkan minimal 5 produk dalam kemasan yang berbeda dalam satu kali penggunaan.

Industri perawatan diri dan kecantikan, produksi lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahun

Dalam portal indonesia.go.id disebutkan bahwa industri kosmetika Indonesia tumbuh mencapai 21.9% yaitu 913 perusahan di tahun 2022 dan 1.010 perusahaan di pertengahan tahun 2023.

Melansir data laman Plastic Pollution Coalition, secara global industri perawatan diri dan kecantikan memproduksi lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahunnya. Angka yang sangat fantastis.

Tapi tidak heran. Angka ini tentu berbanding lurus dengan kenaikan industri kosmetika secara global pula.

Kembali lagi soal kemasan yang bermacam bentuknya. Sebut saja berbentuk tube, pots, botol transparan, botol pump, botol kaca kecil dengan pipet tetes, hingga botol spray. 

Selain kaca, kebanyakan bahan pembuatan kemasan ini adalah plastik.

Angka produksi kemasan ini tak hanya fantastis, tapi juga terbilang egois jika bahasannya berlanjut pada "akan kemana kemasan-kemasan kosong ini nantinya bila bukan jadi limbah padat domestik?"

Bukankah terlalu egois kita "mengubur" Bumi tempat tinggal kita dengan sampah demi label cantik?

Ilustrasi tetap cantik tanpa limbah domestik | Foto: Freepik
Ilustrasi tetap cantik tanpa limbah domestik | Foto: Freepik

Tetap cantik tanpa limbah domestik

Beruntungnya, ilmu pengetahuan dan teknologi membuat rasa bersalah untuk menjadi cantik sedikit berkurang.

Sebab kabar baiknya, kini pelaku beauty bisa berkontribusi selamatkan Bumi. Artinya, kita bisa tetap cantik sembari menjaga lingkungan dari limbah domestik.

Bagaimana caranya?

Berikut adalah sejumlah cara yang aku lakukan untuk menjaga lingkungan dari limbah domestik.

1. Belilah face care sesuai kebutuhan kulitmu

Ini catatan khusus untuk pemula yang ingin menggunakan face care yang biasanya rentan termakan iklan dari sosok yang diidolakan.

Setiap orang memiliki kondisi wajah yang berbeda. Ada yang berjerawat, kering, normal, keriput, dan lain sebagainya. Sehingga, kebutuhan face carenya pun akan berbeda pula.

Kamu tidak bisa mengonsumsi face care hanya karena produk tersebut diiklankan oleh idolamu sebab belum tentu kondisi wajah kalian sama.

Kalaupun kamu ngotot memaksa ingin mencoba, pada akhirnya yang dikorbankan adalah kulitmu juga. Dan ini berbahaya.

Kalau tidak cocok, bukan hanya kulitmu yang terancam rusak, budgetmu akan terbuang percuma, dan kamu hanya akan menambah jumlah sampah kemasan dan limbah face care saja.

Hal yang perlu kamu lakukan adalah mengenali jenis kulitmu. Ini bertujuan agar kamu bisa berbelanja face care yang sesuai dengan kebutuhanmu.

Dengan begitu produk akan terpakai dengan baik, kulit wajah akan ternutrisi sebagaimana kebutuhannya, produk tidak akan terbuang sia-sia hanya karena termakan iklan sang idola serta kamu mendapatkan hasil sebagaimana yang kamu nanti-nanti.

Lalu bagaimana kalau sudah sempat berbelanja produk face care yang tidak sesuai dengan kondisi wajah?

Untungnya saat ini banyak e-commerce dan media yang bisa kamu gunakan berjualan produk preloved seperti Carousell. Kali ini, agar produk tiba di tangan dan jenis kulit yang tepat, pastikan kamu memberikan deskripsi yang lengkap.

2. Lakukan riset dan kenali simbol yang tertera pada kemasan produk

Saat berbelanja produk face care, kita tidak bisa hanya melihat label halal atau tidaknya produk tersebut.

Jika ingin berkontribusi menjaga lingkungan dari limbah domestik, kita juga penting melakukan riset simbol apa saja yang ada pada kemasan produk yang akan kita konsumsi.

Ya, langkah ini dilakukan sebelum berbelanja ya. Kalau setelah berbelanja, tidak ada artinya kecuali untuk pembelanjaan yang berikutnya.

Kamu bisa melakukan riset simbol produk yang akan kamu konsumsi lewat berbagai review dan foto yang bisa kamu temukan di mesin pencari.

Bila tujuanmu adalah menjadi cantik tanpa sampah domestik, maka sebaiknya kamu mencari produk yang memiliki label:

A. Simbol Hourglass

Simbol ini berarti produk bisa dipakai selama 30 bulan jika tidak ada tanggal expired pada kemasan. Masa pakai ini jauh lebih panjang bila dibandingkan dengan Period After Opening yang maksimal adalah 24M (24 bulan) sehingga memberimu lebih banyak waktu untuk menghabiskan produk tersebut dengan aman dan nyaman.

B. Green Dot

Tahukah kamu bahwa sebetulnya perusahaan kecantikan bertanggungjawab terhadap pelestarian lingkungan atas kemasan yang dibuatnya?

Nah, simbol Green Dot pada kemasan berarti perusahaan yang menciptakan produk skincare dan makeup kamu akan bertanggungjawab membiayai ongkos daur ulang saat membuang produk tersebut.

C. Simbol Mobius dan Ecocert

Dua simbol ini sudah sangat familiar di tengah-tengah konsumen yang ingin menjaga lingkungan.

Simbol Mobius berarti kemasan produk bisa didaur ulang sedangkan simbol Ecocert berarti produk kosmetik yang kamu miliki terbuat dari bahan organik yang aman untuk kulit dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang.

Simbol Ecocert juga sebagai penunjuk bahwa produk diproduksi dari tanaman yang tidak menggunakan pestisida dan menggunakan metode yang berkelanjutan.

3. Gunakan produk skincare yang ramah lingkungan

Sebelum berbelanja produk face care, salah satu yang wajib dilakukan adalah pengecekan ingredients produk tersebut terlebih dahulu.

Dilansir dari zerowaste.id, beberapa skincare memang menggunakan bahasa Latin dalam penyampaiannya, namun biasanya akan disertai pula dengan penjelasan umum agar mudah dimengerti oleh pengguna.

Jika masih kesulitan dalam mengidentifikasi ingredients dalam produk, kamu bisa mendapatkan bantuan dari INCIDecoder (International Nomenclature of Cosmetic Ingredients), sebuah aplikasi dimana pelanggan bisa mencari tahu tentang ingredients di produk kosmetik.

Namun yang perlu dicatat adalah, produsen produk kecantikan yang ramah lingkungan, umumnya akan straight forward  terhadap material yang digunakan.

Mencatut data dari waste4change.com, hasil survei yang dilakukan WWF Indonesia dan Nielsen survey tahun 2017, sebanyak 63% konsumen barang di Indonesia bersedia membeli produk ramah lingkunagn meskipun dengan harga yang relatif lebih tinggi.

Ini sejalan pula dengan data yang dikeluarkan oleh ZAP Beauty Index (ZBI) 2024 yang diluncurkan pekan lalu, bahwa 84% wanita Indonesia rela membayar lebih mahal untuk brand yang ramah lingkungan.

Data ini menjadi petunjuk bahwa isu lingkungan turut jadi pertimbangan bahkan saat berbelanja kebutuhan Tersier sekalipun.

4. Lakukan konsep recycle botol skin care

Kabar baik lainnya yang kita dapati adalah, bahwa kini banyak skin care lokal juga yang peduli lingkungan bahkan hutan Indonesia.

Dilansir dari lindungihutan.com yang merupakan platform penggalangan dana online untuk konservasi hutan dan lingkungan resmi yang berbadan hukum dan memiliki izin, ada beberapa brand skincare lokal asli Indonesia yang peduli lingkungan seperti Somethinc, N'Pure, Keina Beauty, Scarlett Whitening, REI Skin, Envygreen, Avoskin dan lain-lain.

Brand-brand ini bukan hanya menggunakan bahan-bahan alami terbaik dari Indonesia tapi juga turut menyuarakan kampanye untuk peduli dengan hutan Indonesia. Brand-brand ini bahkan turut berdonasi bibit pohon, lho.

Tapi bilapun kamu tidak menggunakan produk-produk di atas, kamu juga bisa mengelola sampah skin caremu dengan melakukan recycle botol lewat beragam platform pengelola sampah skin care seperti waste4change, dropbox Welove, Sociolla Recyle Station, #DoGood Box Watsons, Plastic Pay App, mall sampah dan E-Recycle. 

Menariknya, program recyle sampah ini bukan hanya membantumu menjaga Bumi, tapi juga memberikan imbalan berupa poin yang dapat kamu gunakan untuk berbelanja produk skin care berikutnya. Ada juga yang memberikan imbalan berupa cuan. Menarik bukan?

5. DIY botol skin care kosong

Alih-alih dibuang, kamu bisa lho berkreasi dengan botol kosong face caremu menjadi benda lain yang bernilai guna. Misalnya membuat jadi pot bunga, atau digunakan kembali untuk travel bootles khusus kemasan berukuran travel friendly agar kamu tak perlu beli lagi. Bisa juga dimanfaatkan sebagai botol body wash refill yang cantik di kamar mandi.

6. Gunakan produk lokal

Tahu tidak kenapa anjuran penggunaan produk lokal terus digaungkan?

Selain harganya tentu lebih terjangkau, dari segi komposisi, bahannya sudah disesuaikan pula dengan kondisi kulit perempuan Indonesia, namun yang lebih penting adalah produk luar negeri membutuhkan lebih banyak energi fosil dan menghasilkan lebih banyak polusi selama proses distribusi untuk bisa tiba di tangan penggunanya.

Katakan saja produk pesananmu dari luar negeri dikirimin lewat udara. Padahal, pesawat sendiri meninggalkan jejak karbon yang lumayan banyak. Memang bukan hanya produk itu semata yang dikirim, namun tetap saja, barang yang kita konsumsi berkontribusi meninggalkan lebih banyak jejak karbon untuk tiba di tangan.

Jadi, alih-alih digunakan untuk pendistribusian produk yang sebenarnya masih banyak pilihan lain yang tak kalah bagus di dalam negeri, akan lebih baik bila sumber energi tersebut digunakan untuk hal-hal yang jauh lebih bermanfaat.

Ini bermakna pula, dengan menggunakan produk dalam negeri, kita sudah berkontribusi menyelesaikan berbagai permasalahan sekaligus, yakni mengurangi penggunaan bahan bakar, mengurangi polusi suara serta mengurangi polusi udara. 

Belum lagi, dengan menggunakan produk lokal secara sadar, kita juga telah berkontribusi meraih kualitas hidup yang lebih baik, memberikan banyak peluang kerja ke masyarakat, meningkatkan investasi Indonesia, hingga berkontribusi meningkatkan perekonomian dan devisa negara untuk kemajuan Indonesia.

Sesederhana pilihan menjadi cantik tanpa sampah domestik, nyatanya kita juga telah berkontribusi aktif mendukung energi untuk lingkungan hidup dan kemajuan Indonesia.


Referensi tulisan:
https://stylo.grid.id/read/141999135/arti-simbol-simbol-pada-kemasan-skincare-dan-makeup-jangan-anggap-sepele?page=all
https://waste4change.com/blog/pentingnya-daur-ulang-plastik-bekas-skincare/
https://zerowaste.id/knowledge/tips-memilih-skincare-ramah-lingkungan-ala-maurilla-imron/
https://waste4change.com/sendyourwaste
https://waste4change.com/blog/solusi-sampah-kosmetik-2/
https://lindungihutan.com/blog/brand-skincare-lokal-peduli-lingkungan/
https://www.orami.co.id/magazine/rekomendasi-tempat-recycle-botol-skincare
https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-49725471

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun