Mengenal Lebih Jauh Pria Batak, Sosok Seram berhati Lunak.
Adalah Hermanto Simanjuntak. Salah satu teman saat duduk di bangku SMP. Tepatnya SMP N.3 Pematang Siantar. Sejujurnya, saat di sekolah dulu, teman saya ini bahkan untuk disebut tampan saja sulit. Bagaimana tidak, jika kulitnya yang hitam legam, badan besar dan tinggi cukup membuat orang yang bertubuh kecil dan pendek sudah keburu keder duluan jika melihatnya. Hahahaha. Ini dulu!
Lagi-lagi, sebaiknya tidak menilai seseorang dari rupa saja. Mengingat tikus berdasi tak ada yang berwajah buruk, bukan?
Kenal selama 3 tahun, di balik tampang sangar itu, ada sosok yang menarik saat berteman. Menerima untuk sebuah persahabatan yang hingga kini masih terjalin erat sesama kami alumni satu kelas dulu. Seperti menjenguk orang tua salah satu teman yang meninggal misalnya.
Menyadari kesukaan saya akan lagu tersebut, saya tanyakan langsung kepada orangnya. Memastikan apakah lagu tersebut sungguh adalah miliknya, mengingat saya cari di Google, tidak ada terdeteksi satu pun karya yang sama.
Antara tidak percaya dan takjub. Ya Tuhan, temen saya yang "seram" itu membuat lagu semanis ini? Dan ya, sebuah karya yang hanya tercipta satu hari saja.
Karena memang saya berasal dari suku Batak, ya saya fokuskan pembicaraan ini ke suku yang sama dengan mengambil sample sahabat-sahabat laki-laki yang saya miliki hingga saat ini, dari keluarga yang saya nilai memang "ngeri" di luar namun begitu lembut di dalam.
Dorman Manik salah satunya. Pria bertato dengan segudang lagu romantis yang didendangkan bersama istri tercinta, Rani Simbolon. Semua lagu duet mereka memang ampuh bikin muda mudi Batak baper saat mendengarkan.
Tidak usah jauh-jauh, lihat saja Bang Judika Sihotang di awal kemunculannya di ajang pencarian bakat. Yakin mau bilang Bang Judika ganteng? Ngga kan? Hehehe. Beruntung karirnya yang melejit tajam di dunia tarik suara menjadi salah satu jalan untuk merombak wajah itu.
Bukan merombak dalam arti suntik ini itu ya. Tidak! Ya, tau sendirilah. Ada uang ada rupa toh? Lalu dengarkan semua lagu yang dipersembahkan untuk istri tercinta, Ka Duma. Mau bilang apa lagi coba? Bagi yang mengikuti kisah cinta penyanyi yang doyan ngelawak ini, tentu sudah tahu bahwa semua lagu yang dipersembahkan mewakili seluruh kisah perjuangannya untuk memenangkan cintanya. Kurang romantis apalagi coba?
Lalu di balik contoh-contoh di atas, muncullah sahabat saya ini dengan lirik yang begitu manis. Jika dikatakan ini sedikit berlebih ya terserah saja, tapi memang itu adanya. Dan setelah tulisan ini saya buat hingga ke paragraf ini, saya baru saja tersadar sedang membandingkan sahabat saya dengan dua penyanyi Batak yang paling terkenal.