Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pertama Kali Menjajal Bakso "Bertulang" di Festival Kuliner Ngabuburit

3 Juni 2018   02:00 Diperbarui: 3 Juni 2018   16:42 1610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Festival Kuliner Ngabuburit | Foto: Efa Butar butar

Tampilan pesanan saya sebelum dieksekusi | Foto: Efa Butar butar
Tampilan pesanan saya sebelum dieksekusi | Foto: Efa Butar butar
Menu yang saya pesan adalah Bakso Babat Sum sum, yang di dalamya terdapat bakso, tulang sum sum ukuran kecil, babat, daging dan tetelan serta free nasi.

Saking perut sudah bergemuruh, dan penasaran semakin tinggi, saya bahkan tak lagi peduli pada free nasi yang ditawarkan dan tak kepikiran untuk menanyakannya. Nah, bagi kamu yang berencana untuk menikmati menu ini di Festival Kuliner Ngabuburit, ingat menu yang kamu pesan dan bonus apa yang ditawarkan oleh penjual. Mengingat kesibukan penjual bakso ini begitu tinggi sehingga diharapkan konsumen juga turut membantu dengan mengingatkan apa saja yang perlu disiapkan oleh penjual sesuai menu yang ditawarkan. Kalau tidak, ya sudah, kemungkinan menu bonus bisa saja terlupakan. Hheheh.

Kembali pada urusan pesanan yang telah di depan mata.

Saya langsung mencari tahu keberadaan sumsum pesanan saya yang bersembunyi di balik bakso, mie dan sayur-sayuran di atasnya. Mengambil sedotan untuk kemudian disantap sebagaimana yang diajari oleh peserta KPK Ngabuburit lainnya.

Percobaan pertama menyantap sum sum dengan sedotan gagal total. Saya tidak berhasil membujuk sumsum tersebut untuk mau tertarik lalu kunikmati. Percobaan kedua yang keluar hanya berbentuk air saja dari tulang tersebut. Hahahah.

Menjajal santap tulang sum sum dengan sedotan | Foto: Efa Butar butar
Menjajal santap tulang sum sum dengan sedotan | Foto: Efa Butar butar
Tak ingin dikerjain sama makanan, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil sumsum dari tulang tersebut dengan menggunakan garpu. Dengan demikian, maka harapan saya untuk menjajal memakan sum sum dengan menggunakan sedotan pun gagal sudah.

Sisaan rasa kaldu atau kuah bakso di dalam sum sum masih terasa, hanya saja karena memang semuanya lemak, eneg juga makannya. Jadi, bila kamu bukan pecinta lemak. Jangan coba coba untuk mencicipinya. Mengingat beberapa orang yang menikmati lemak total seperti itu biasanya mudah sekali pusing bahkan mual karenanya.

Selesai berurusan dengan sumsum, saya berpaling pada bakso. Makanan favorit yang kelihatannya kurang menantang tanpa tambahan banyak cabai dan saos -- maklum, penderita asam lambung tidak bisa terkena pedas -- dan hal yang pertama saya katakan setelah gigitan pertama bakso tersebut adalah "Baksonya enak bangettt!" yang akhirnya mengundang tawa peserta lain.

Enaknya bakso| Dokumentasi pribadi
Enaknya bakso| Dokumentasi pribadi
Rasa baksonya memang enak terlepas dari kaldu yang membungkusnya. Tekstur yang tak terlalu lembut dan kekenyalan yang pas pada bakso menjadi salah satu alasan mengapa bakso ini layak direkomendasikan. Urusan rasa, sebaiknya kamu juga ikut mencoba sendiri bakso "bertulang" ini.

Penasaran seperti apa itu bakso bertulang?

Jawab rasa penasaranmu sebelum menyesal. Segera ke La Piazza Festival Kuliner Ngabuburit karena event terakhir dilaksanakan besok, 3 Juni 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun