Mohon tunggu...
Edy Susanto
Edy Susanto Mohon Tunggu... Konsultan - IT consultant, writer, citizen journalist, photographer

Praktisi Teknologi Informasi. Specialisasi Keamanan Siber. Founder DEFCON GROUP DCG 62231. Website www.edysusanto.com / www.defcon62231.com Discord Channel : https://discord.gg/Ke5HUF6Aj7.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menyiapkan Standar Keamanan Siber untuk Mode Kerja Hybrid

17 Januari 2023   23:33 Diperbarui: 22 Januari 2023   09:01 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

9.Sediakan Backup

Gunakan fasilitas cloud untuk backup, atau dalam skala yang lebih besar kita berbicara tentang Disaster Recovery Center (DRC), ini memudahkan mitigasi saat Data Center mengalami down akibat serangan ataupun karena bencana alam. Setiap perusahaan harus memiliki anggota tim yang didelegasikan untuk memimpin pekerjaan remote, dan mereka harus menyusun best practise, protokol kata sandi, dan informasi tentang perangkat atau autentikasi. 

10. Training penanganan Insiden.

Bagian ini yang umumnya terlewatkan. Sudah punya SOP, protokol dan alat alat memadai tapi belum pernah ada simulasi atau kelompok penanganan insiden juga bisa menimbulkan kekacauan tersendiri, kebingungan serta kepanikan ketika ada serangan. Banyak yang sekarang bisa menyediakan  kursus pelatihan keamanan siber , security awareness dan semacamnya. Soft skill ini penting sebagai brainstorming guna mencerahkan karyawan tentang pentingnya keamanan siber. 

11. Notifikasi 

Manfaatkan fitur pengiriman notifikasi jika ada anomali jaringan, putusnya jaringan, matinya sever dll. Fitur ini bisa di gunakan sebagai deteksi dini agar problem bisa diselesaikan sejak awal. 

12.Sediakan Laptop dari Kantor.

Memberikan fasilitas laptop dari kantor untuk pekerja remote merupakan salah satu solusi mencegah kerentanan, karena laptop ini bisa disetting dengan standar keamanan tertentu, sehingga meminimalisasi potensi masuk hacker dari endpoint user. 

Bekerja dari rumah bukan berarti bekerja dari mana saja, selama pandemi, kebanyakan orang membatasi diri dirumah terkoneksi pada kantor pusat. Tetapi ketika pandemi mereda dan "new normal" menjadi kebiasaan yang baru, , banyak pekerja akan menemukan tempat lain, dari kedai kopi hingga perpustakaan. Dan tidak semuanya cukup aman untuk melindungi data yang Anda miliki.   Jaringan WiFi publik  membuka pintu bagi peretas yang mencari akses ke data sensitif. Oleh karena itu gunakan secara bijak dan tambahkan perlindungan VPN saat mengakses jaringan kantor. 

Dan karena saat ini agak mereda pandeminya, sudah mulai WFO tapi lingkungan kerja malah mungkin lebih efektif hybrid , oleh karena itu standar keamanan siber tetap harus di perhatikan. WFO bukan berarti lost control juga, tetap saja hacker bisa ada dimana mana, entah karena memang cita citanya jadi hacker atau jadi hacker karena ada kesempatan. 

Bagaimana menurut Anda ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun