Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkaca kepada Pemakaman Abu Lahab

24 Maret 2020   20:36 Diperbarui: 24 Maret 2020   20:40 5205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Abu Lahab. Foto | NEWStrends

**

Dalam berbagai riwayat, ada tiga versi tentang kematian Abu Lahab. Pertama menyebutnya ia terjangkit penyakit kusta setelah mendapat kabar tentang kemenangan kaum Muslimin dalam perang Badar.

Kedua, sakitnya disebabkan  hantaman Ummu Fadl yaitu Istri sayiddina Abbas yang marah karena sang budak, Abu Rafi dipukul Abu Lahab setelah gembira atas kemenangan Muslim. Kepala Abu Lahab terluka parah dan bercucuran darah. Lantas ia pergi meninggalkan rumah saudaranya Abbas. Selang tujuh malam, luka parah itu kian membekas sampai ke otak hingga menyebabkan pembusukan.

Ketiga, mengungkapkan  bahwa suatu ketika Nabi Saw melintasi di sebuah jalan. Istri Abu Lahab – Ummu Jamil - melempari beliau dengan ranting berduri yang dibawa di lehernya. Tak diduga, ranting-ranting berduri itu nyangkut di kerudungnya, seketika itu tanah bergerak menyeret Ummu Jamil ke depan hingga membuatnya bertabrakan dengan suami yang sedang berjalan di depannya. Keduanya pun tewas seketika.

Dari ketiga riwayat tentang kematian Abu Lahab itu, menurut M. Quraish Shihab dalam Surah Nabi Muhammad Saw – kisah versi kedua mendekati pendapatnya.

Abu Rafi, seorang anak yang bekerja pada al-Abbas, paman Nabi Saw yang menceritakan peristiwa kekalahan kaum Musrikin dari Mekkah kala Perang Badar. Dia dipukul Abu Lahab. Abu Rafi saat itu tengah menimpali pembicaraan Abu Sufyan saat Abu Lahab melakukan konfirmasi berita kekalahan kepada pemimpin Qurais.

... Ummu al Fadhl (isteri al-Abbas) mengambil kayu lalu memukul Abu Lahab sambil berkata: Engkau menganggapnya karena tuannya (al-Abbas) tidak di sini...”

Hanya sepakan sesudah peristiwa itu, Abu Lahab meninggal karena penyakit yang dideritanya.

**

Yang jelas, dari ketiga versi kisah tersebut, semua menyebut bahwa mayat Abu Lahab nyaris tidak ada yang mengurus. Ini sungguh di luar nalar kita, Abu Lahab yang tercatat sebagai orang kaya di Mekkah, kala itu meninggal sangat mengenaskan.

Tetangga dan rekan-rekannya tak ada yang berani mendekat jasadnya lantaran takut tertular penyakit dan bau yang demikian menyengat. Bayangkan, jasadnya sampai tiga hari hingga bertambah bau lantaran tidak diurus. Busuknya bukan sembarang busuk, tetapi busuknya itu melampaui dari batas normal yang sangat berpotensi menyebarkan penyakit menular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun