Â
Menyoal adzan berpotensi menyerempet masalah SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan). Karena ini wilayah sensitif, maka penulis harus ektra hati-hati menuangkannya. Sebab, bila tidak disampaikan, bisa jadi kebiasaan yang salah akan terus berlanjut. Itulah akhirnya penulis putuskan untuk menuangkan dalam tulisan sederhana ini.
Kita pun tahu bahwa azan (ada yang menulisnya adzan) merupakan panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya shalat fardu. Dikumandangkan oleh seorang mu'azin (di masjid, mushalla) setiap shalat lima waktu. Setelah azan  disusul dengan iqomah sebagai seruan bahwa shalat segera dilaksanakan.
Tentang peran azan ini, umat Muslim sudah paham sehingga tak perlu lagi dijelaskan panjang lebar.
Namun seusai shalat Subuh, tepatnya Selasa pagi tadi, Â penulis terkaget-kaget diberi tahu oleh seorang ustaz dan beberapa rekan bahwa di masjid sebelah sebutan pada lafadz adzan mengalami perubahan. Kita tahu lafadz azan, khususnya penganut Suni, sbb: Â
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x) . Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x) .Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x) . Hayya 'alashshalaah (2x) . Hayya 'alalfalaah. (2x) . Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x). Laa ilaaha illallaah (1x)
Adzan tersebut banyak dipakai pada kalangan Ahlusunah seperti di berbagai pelosok tanah air. Â Sementara untuk kalangan syiah sering terdengar ditambahi lafadz Hayya 'al khair al-'amal. Lengkapnya seperti di bawah ini.
Allhu Akbar Allhu Akbar (2 kali). Asyhadu an-l ilha illallh (2 kali). Asyhadu anna Muhammadar Raslullh (2 kali). Hayya 'al ash-shalh (2 kali). Hayya 'ala al-falh (2 kali). Hayya 'al khair al-'amal (2 kali). Allhu Akbar Allhu Akbar. L ilaha illallh (2 kali).
Penulis tak menjelaskan perbedaan adzan dari dua penganut suni dan syiah. Yang ingin mendapat perhatian adalah prihal lafadz atau sebutan asadu dalam adzan.
Seperti dijelaskan pada kalimat awal, adzan adalah seruan atau panggilan untuk memberitahukan waktu shalat fardhu telah tiba. Lalu disusul Iqomah yang juga merupakan suatu panggilan untuk segera melaksanakan shalat. Â
Lantas, bagaimana jika lafadz Asyhadu allaa illaaha illallaah, kata asyhadu diubah menjadi asadu. Ini yang jadi repot. Sebab, jika kita pahami artinya sangat jauh.