Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebutan "Asadu" dalam Azan Mengundang Keprihatinan

8 Oktober 2019   11:49 Diperbarui: 8 Oktober 2019   12:03 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Azan tengah dikumdandangkan mu'azim. Foto | Ejufri

 

Menyoal adzan berpotensi menyerempet masalah SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan). Karena ini wilayah sensitif, maka penulis harus ektra hati-hati menuangkannya. Sebab, bila tidak disampaikan, bisa jadi kebiasaan yang salah akan terus berlanjut. Itulah akhirnya penulis putuskan untuk menuangkan dalam tulisan sederhana ini.

Kita pun tahu bahwa azan (ada yang menulisnya adzan) merupakan panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya shalat fardu. Dikumandangkan oleh seorang mu'azin (di masjid, mushalla) setiap shalat lima waktu. Setelah azan  disusul dengan iqomah sebagai seruan bahwa shalat segera dilaksanakan.

Tentang peran azan ini, umat Muslim sudah paham sehingga tak perlu lagi dijelaskan panjang lebar.

Namun seusai shalat Subuh, tepatnya Selasa pagi tadi,  penulis terkaget-kaget diberi tahu oleh seorang ustaz dan beberapa rekan bahwa di masjid sebelah sebutan pada lafadz adzan mengalami perubahan. Kita tahu lafadz azan, khususnya penganut Suni, sbb:  

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x) . Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x) .Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x) . Hayya 'alashshalaah (2x) . Hayya 'alalfalaah. (2x) . Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x). Laa ilaaha illallaah (1x)

Adzan tersebut banyak dipakai pada kalangan Ahlusunah seperti di berbagai pelosok tanah air.  Sementara untuk kalangan syiah sering terdengar ditambahi lafadz Hayya 'al khair al-'amal. Lengkapnya seperti di bawah ini.

Allhu Akbar Allhu Akbar (2 kali). Asyhadu an-l ilha illallh (2 kali). Asyhadu anna Muhammadar Raslullh (2 kali). Hayya 'al ash-shalh (2 kali). Hayya 'ala al-falh (2 kali). Hayya 'al khair al-'amal (2 kali). Allhu Akbar Allhu Akbar. L ilaha illallh (2 kali).

Penulis tak menjelaskan perbedaan adzan dari dua penganut suni dan syiah. Yang ingin mendapat perhatian adalah prihal lafadz atau sebutan asadu dalam adzan.

Seperti dijelaskan pada kalimat awal, adzan adalah seruan atau panggilan untuk memberitahukan waktu shalat fardhu telah tiba. Lalu disusul Iqomah yang juga merupakan suatu panggilan untuk segera melaksanakan shalat.  

Lantas, bagaimana jika lafadz Asyhadu allaa illaaha illallaah, kata asyhadu diubah menjadi asadu. Ini yang jadi repot. Sebab, jika kita pahami artinya sangat jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun