Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Rujak Juhi dan Asinan Betawi Masih Diminati, Kok!

22 November 2018   05:38 Diperbarui: 2 Desember 2018   04:18 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juhi siap disantap. Foto | Dokpri

Sungguh, penulis merasa kaget bahwa rujak rujak juhi dan asinan khas Betawi yang kini semakin langka, ternyata masih bisa dijumpi dengan animo cukup besar. Peminatnya bukan melulu orang Betawi, tetapi berasal dari berbagai etnis.

Baru-baru ini penulis menjumpai pedagang juhi dan asinan khas Betawi di Pasar Ciracas, Jakarta Timur. Rujak juhi biasanya dijajakan bersamaan dengan asinan karena bahan dasarnya tidak terlalu jauh berbeda. Juhi tergolong makanan unik, gurih.

Perlihatkan bahan yang disuguhkan. Foto | Dokpri
Perlihatkan bahan yang disuguhkan. Foto | Dokpri
Nah, sebelum membahas rujak juhi lebih jauh, baiknya diketahui asinan khas Betawi itu dulu.

Sederhana, terdiri dari kol, taoge, wortel, tahu, selada, timun, bumbu kacang, kerupuk mi. Semua bahan tersebut diiris tidak terlalu kecil. Lantas diaduk di atas piring dengan bumbu kacang berkuah. 

Kacang berkuah ini sebelumnya disiapkan dengan campuran cabe. Lalu di atas permukaannya disirami gula jawa cair. Agar menambah nikmat, asinan ditambahi kerupuk mi. Wah, nikmat!

Lalu, bagaimana dengan rujak juhi itu sendiri?

Tidak jauh beda sih bahannya dengan asinan tadi. Bumbunya juga demikian. Hanya saja ditambahi mi basah, kentang rebus yang sudah dipotong-potong. Terakhir, diberi juhi. Juhi adalah sotong yang dibakar, lantas dikeprek hingga agat tipis. Kemdian sotong yang telah dibakar tadi disuwir-suwir. Sotong suwiran tadi kemudian dimasukan ke piring bersama kerupuk mi yang dipatah-patahkan.

Juhi sangat enak dan memiliki kandungan gizi baik bagi tubuh. Nah, bagi yang kangen dengan rujak unik satu ini, bisa sesekali bertandang ke Pasar Ciracas.

Bisa jadi makanan khas Betawi seperti ini masih banyak dijajakan di kawasan Condet. Pasalnya, di situ banyak bermukim warga Betawi yang menjualnya bersama dengan dodol khas lokal.

Namun jangan terkecoh, jika anda menyebut asinan Betawi berbeda dengan asinan Bogor. Sepintas tampilan dari jarak jauh ada kesamaan. Padahal tidak demikian.  Dalam berbagai literatur asinan Betawi terdiri dari berbagai jenis sayuran yang diasinkan dan diawetkan sepert sawi, kubis, taoge, tahu, selada disajian dalam bumbu kacang yang dicampur cuka dan cabai, ditaburi kacang goreng dan kerupuk (khususnya kerupuk mi).

Sedangkan asinan dari kota Bogor, Jawa Barat, terdiri beragam jenis buah-buahan tropis yang diasinkan atau diacar seperti mangga muda, jambu air, pepaya, kedondong, bengkoang, pala dan nanas disajikan dalam kuah cuka yang asam, manis dan pedas, ditaburi dengan kacang goreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun