Hmmm, tampil lincah. Berjalan cepat dan kadang terlihat setengah berlari menyambut dan menyelami rekan-rekannya. Peluk cium, kecapa-kecipi seperti kebanyakan perempuan ketika bertemu sahabatnya, lalu disusul celoteh tak henti.
Satu sama lain perempuan yang tergabung dalam komunitas Fakultas Hukum Angkatan 20 Universitas Trisaksi, Jakarta, - bisa disebut FH'20 Usakti, - berebut bicara. Ada yang menahan diri, diam dengan rasa takjub tapi sebagian lagi para perempuan paruh baya itu - dengan usia rata-rata di atas 50 tahun - tak kuasa menahan rindu.
Mereka kemudian berpelukan sambil menyebut nama rekannya dengan panggilan sehari-hari. Restoran Andrawina di lantai dasar hotel Grand Sahid, Jakarta, saat itu makin terasa riuh. Maklum, begitulah para perempuan ketika melepas rindu.
Ya, itulah sebagian para perempuan di komunitas FH'20 Usakti ketika mengekspresikan perasannya saat menggelar halal bi halal di Hotel Grand Sahid, Jakarta, pada hari Minggu (8/7/2018) lalu. Acara yang dihelat itu terasa istimewa.
Lalu, dimana sih letak istimewanya ?
Bahkan, kala peristiwa itu terjadi di terminal atau pasar tradional, orang-orang yang menyaksikan menganggapnya sebagai suatu hal yang wajar. Kadang, saksi mata ikut nimbrung berkomentar dari kejauhan dengan suara lucu, misalnya menirukan ucapan 'aku rindu berat', sudah punya anak berapa, dan tinggal dimana dan seterusnya.
Nah, bagi penulis yang istimewa adalah tampilan para perempuan itu yang terlihat masih awet muda itu?
Salah seorang bapak yang juga termasuk dalam komunitas itu pun ada di antaranya mengakui bahwa isteri-isteri mereka memang terlihat awet muda. Apa lagi ketika ditimpali cara bicaranya kadang diselipi kata-kata elu, gue, jadul, nenek zaman now.
"Kalau sudah begini, mereka seolah masih merasa duduk di bangku kuliah. Sekarang lagi lupa anak di rumah, lupa masak, lupa bersihkan rumah dan seterusnya," ungkap seorang bapak di samping penulis sambil melempar senyum menyaksikan tingkah para perempuan yang juga merupakan rekan-rekan semasa kuliahnya.