Bukan hanya umat Muslim, umat lain pun menyambut gembira kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal atau BPJPH. Sebab, manfaat halal itu baik sudah jelas. Halal itu sejatinya berlaku universal.
Makanlah apa saja yang ada di bumi, baik yang berupa biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan, maupun daging hewan dan binatang dengan catatan memenuhi ketentuan.
Yaitu, ketentuan berupa bukan barang yang diharamkan atau didapatkan melalui cara yang haram seperti ghashab, mencuri dan lainnya. Dan barang itu haruslah baik. Yaitu, bukan barang yang khabts (buruk) seperti bangkai, darah, daging babi dan barang-barang bersifat buruk lainnya.
Kesadaran tentang ketentuan pada penjelasan itu, senyatanya telah mendorong adanya kesadaran tentang halal semakin tinggi dewasa ini. Umat Islam Indonesia mengganggap penting tentang produk halal. Apa lagi ke depannya, kebutuhan produk halal di Tanah Air meningkat mengingat pada tahun 2030 jumlah kelas menengah sangat besar. Sebut saja sekitar 230 juta warga Indonesia, kurang lebih 100 juta di antaranya adalah kelas menengah Islam. Tentu, mereka memiliki kesadaran tinggi tentang pentingnya kehalalan suatu produk.
Orang Indonesia yang semakin baik pemahaman keagamaannya, dapat dipastikan akan disusul pengamalan keagamaan yang baik pula. Di situlah kebutuhan produk-produk halal sebagai ketentuan syariah yang harus dipenuhi. Mereka butuh produk makanan, minuman, kosmetika, obat-obatan, dan barang yang memenuhi kriteria halal dan bahkan yang thayiban. Jadi halalan thayiban. Merekalah yang akan menjadi big market dalam produk halal.
Sungguh menggembirakan. Kehadiran BPJPH diharapkan semakin terjaminnya produk halal di dalam dan luar negeri. Lembaga baru yang berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) ini punya wewenang meregistrasi produk halal, memeriksa akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) hingga mengupayakan penegakkan hukum bila ditemukan pelanggaran. Karena itu Negara Hadir Perkuat Sertifikasi Halal.

Dalam seuatu kesempatan Kepala Institut Halal, Isabel Romero menjelaskan, ke depan industri halal merupakan bagian integral dari ekonomi sosial yang memungkinkan adanya kemajuan sosial. Jadi, dapat diyakini halal adalah sebuah konsep holistik dan global yang memengaruhi semua orang. Ini berarti sesuatu yang memungkinkan kita untuk hidup lebih baik dengan cara yang sehat dan terhormat.
Jika kita menengok Thailand, yang warganya kebanyakan pemeluk agama Buddha, produk makanan halal mendapat perhatian dari para petinggi negara gajah putih itu. Thailand saat ini menempati peringkat ke-13 di antara negara-negara pengekspor makanan halal.
Pemerintah setempat telah menetapkan dalam jangka waktu lima tahun mendatang negara itu harus menjadi salah satu dari lima negara eksportir utama produk halal dunia.
Untuk itulah, Pemerintah Thailand membelanjakan delapan miliar baht untuk meningkatkan kualitas dan promosi makanan halal di negara itu. Upaya itu dimaksudkan untuk menjadikan Thailand sebagai salah satu negara utama pengekspor makanan halal bagi masyarakat internasional.