Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kata Eyang Ceger, Abu Jahal Masih Ada di Mekkah

16 Agustus 2017   11:36 Diperbarui: 16 Agustus 2017   20:10 6105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, 'Amru bin Hisym atau lebih dikenal dengan Ab Jahal. Foto | sirah-nabawiyyah

Mendapat penjelasan dengan nada tinggi, Zakaria paham bahwa yang dimaksud perilaku buruk di Tanah Suci masih ada. Biar pun itu di kota Mekkah atau Madinah, kejahatan tak kenal tanah haram atau dimana pun. Pesan yang ditangkap bagi cucu sang Eyang adalah kapan dan dimana pun, terutama saat menunaikan ibadah haji, dirinya penting meningkatkan kewaspadaan. Hati-hati.

***

Eyang Ceger seolah belum puas berceloteh. Ia minta anak-anaknya, termasuk cucunya yang hendak menunaikan ibadah haji itu untuk ngeriung, duduk bersama di ruang tamu. Di atas bele terbuat dari kayu jati Jepara, Eyang nampak gagah mengenakan sarung dan kaos oblong dengan ikat pinggang lebar. Sayang, songkoknya rada bule karena sudah usang menemani dirinya yang makin 'tuwir'.

Sambil duduk bersila, kaki dilipat ia menyeruput kopi racikan bininya yang setia setiap saat berada di rumah. Eyang sepertinya tak ingin cepat-cepat menyedot kopi di gelas cepat habis, tetapi lebih banyak ngomong 'ngalor-ngidul'. Nggak fokus. Sehingga ia pun perlu diingatkan bahwa ia tengah memberi wejangan tentang orang yang akan menunaikan ibadah haji.

"Gue nggak bermaksud menakut-nakuti Zakaria yang besok berangkat haji. Naik pesawat kan sekarang enak, paling 12 atau 13 jem udah sampe di Jeddah. Kalo gue dulu, pake kapal laut. Baru sampe bukan seminggu, tapi bisa dua bulan di jalan," katanya bersemangat.

"Kalo ada nyang meninggal, mayatnya di lempar ke laut. Kalau ada yang sakit di jalan, nggak kaya sekarang, berobatnya enak. Rumah sakit di Saudi serba lengkap," ia menambahkan.


Suasana di kediaman Eyang saat itu makin ramai. Anak dan cucu yang tengah mengerumuni sang Eyang menjadi perhatian para tamu. Mereka pun nimbrung, ikut kumpul. Awalnya, di antara para tamu tersebut ada yang bertanya-tanya ada apa eyang dikelilingi anggota keluarganya.

"Lu, kan pernah dengar orang tua dulu berangkat haji dengan kapal Arafat, Beleabeto. Gue lupa deh namanya. Itu dulu," kata Eyang yang disambut anggukan kepala anak dan cucunya.

Eyang makin bersemangat. Ia pun memohon agar pesannya diperhatikan. Satu kata pun tak boleh ada yang terlewat untuk tidak didengarnya.

***

Dalam lembaran sejarah, tutur Eyang Ceger, Abu Jahal itu masih anggota keluarga besar Nabi Muhammad SAW. Tetapi, nggak kalah jahatnya dengan koruptor di negeri ini. Nah, kalau sekarang ada orang menyebut Abu Jahal, dapat dipastikan peri laku Abu Jahal masih bergentayangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun