Mohon tunggu...
Edyna Ayu Qousersha
Edyna Ayu Qousersha Mohon Tunggu... -

13.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis Frozen Food Ikan Belida

21 Desember 2014   16:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:48 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di iklim tropis. Faktor geografis negeri ini membuat Indonesia tergolong menjadi salah satu negara dengan kekayaan alam yang begitu melimpah dan beragam. Selain itu, Indonesia juga negeri yang memiliki perairan yang begitu luas, tidak heran jika ikan merupakan salah satu kekayaan alam di Indonesia yang melimpah.

Kami menemukan salah satu jenis ikan, yaitu ikan belida, yang sebenarnya adalah bahan dasar asli dari berbagai makanan khas kota Palembang yang terkenal ke seluruh negeri. Saat ini ikan belida sudah sulit ditemukan terutama diluar kota asalnya, Palembang. Di kota Palembang pun, ikan ini dan berbagai makanan olahannya sudah menjadi ikan yang dibanderol dengan harga tinggi.

Kami sebagai mahasiswa melihat peluang ini sebagai peluang bisnis menjanjikan, ditambah lagi dengan faktor pendukung yang sudah kami sadari apabila melihat lingkungan sekitar. Saat ini marak sekali fenomena masyarakat kota yang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk menyediakan makanan sehat untuk sehari-hari, namun membutuhkannya. Atas apa yang dapat kami perhatikan, dapat kami asumsikan bahwa bisnis catering dan toko yang menjual makanan sehat memiliki prospek yang begitu baik ke depannya. Sehingga kami merasa mengolah ikan khas Indonesia, yang pada dasarnya adalah makanan sehat, menjadi makanan yang mudah disajikan akan sangat menguntungkan.

Tujuan lebih besar yang ingin kami berikan di sini adalah sebagai pemuda Indonesia, kami ingin berkontribusi untuk negara ini. Dengan mendirikan usaha ini, kami akan membantu pemerintah menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia.

Kami akan mengolah ikan belida menjadi varian makanan beku, pada awalnya kami berencana menjualnya dalam dua varian makanan beku, yaitu fillet ikan dan nugget ikan. Dua jenis makanan ini adalah makanan beku yang cukup favorit di masyarakat dan memang fleksibel. Ikan belida fillet akan dijual dengan harga yang lebih tinggi dari nugget, karena jenis ikan fillet selain untuk makanan sehari – hari, juga dapat dijadikan sajian di acara – acara formal, tanpa memerlukan waktu lama dan tingkat kerumitan yang tinggi untuk mengolahnya, ikan ini menjadi pilihan makanan yang disukai.

Makanan beku olahan kami akan menggunakan bahan kimia dalam tingkat yang rendah agar tidak menggangu kesehatan manusia. Selain itu proses pengolahannya pun akan kami lakukan sedemikian rupa agar tetap sehat.

Berdasarkan proposal bisnis yang telah kami kerjakan untuk tugas mata kuliah Evaluasi Proyek kami, dengan modal awal kurang dari lima ratus juta rupiah, kemudian rata – rata pendapatan kami tiga ratus jutaan dilima tahun pertama (kecuali tahun nol), kami menganalisa bahwa ditahun ketiga menuju tahun keempat kami sudah akan balik modal.

Kami percaya diri akan perealisasian usaha ini, mengingat kami merencanakan bisnis hulu hingga hilir yang pada kedua tahapnya memiliki uniqueness yang kompetitif. Pertama bahan dasar kami memiliki daya tarik karena perannya di masa silam yaitu sebagai bahan dasar makanan khas Palembang. Kedua, dari segi pengolahannya, kami menawarkan makanan sehat yang mudah disajikan.

Terlepas dari analisis seluruh aspek yang telah kami persiapkan untuk bisnis ini, kami menyadari bahwa seluruh bisnis pasti memiliki resiko. Namun dari seluruh keuntungan yang bisa kami dapatkan dan berikan dari pendirian usaha ini, kami merasa usaha bisnis pengolahan ikan belida menjadi makanan beku ini layak untuk direalisasikan.

Penyusun proposal bisnis: Dewinta Aprillia, Edyna Ayu Qousersha, Tasha Edna Monica (Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga, FISIP UI Angkatan 2012)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun