Ketika saya datang ke  Antam Pulogadung, Jakarta Timur, warga Jakarta sudah tumpah ruah untuk membeli emas. Bahkan, ada yang mengantre sejak dini hari. Saya yang datang pada pukul 09.00 WIB hanya kebagian nomor antrean besar. Maka dengan  harap-harap cemas, saya mengantre. Dan benar saja, nomor saya dipanggil dua setengah jam kemudian. Dan itu pun stok sudah menipis dan pembeli dibatasi paling banyak membeli dua keping emas batangan. Sialnya, yang tersisa pada siang itu hanya emas berukuran 2 gram dan 1 gram.
Alhasil hari itu saya cuma mendapat 4 gram emas dari Antam Pulogadung. Dari hasil percakapan dengan para pengantre, saya baru tahu ada yang mulai mengantre sejak sebelum azan subuh untuk mendapat nomor antrean kecil. Tapi dari percakapan itu juga saya tahu bahwa Antam tak hanya menjual emas secara manual, tapi juga secara daring.
Maka, saya pun memutuskan membeli emas secara daring di situs  resmi Antam di logammulia.com. Kenapa saya memilih membeli di Antam? Karena pada bulan November-Desember 2024, selain stok emas terbatas di Antam, emas juga langka di Pegadaian. Kalau pun mau membeli di anak perusahaan Pegadaian yang memproduksi emas yakni di situs Galeri24, stok emas untuk emas yang lebih besar dari 2 gram amat terbatas dan seringkali habis setengah jam setelah online atau dibuka. Warga Indonesia memang tengah dilanda "demam emas" sebagai alat investasi. Sehingga persediaan emas, tak sejalan dengan lonjakan permintaan konsumen.
Maka saya memutuskan untuk membeli emas Antam secara daring di situs logammulia. Saya tunggu sampai buka, tapi saya langsung kecele karena stok emas kosong. Tapi saya tidak putus asa. Karena dari percakapan saya saat antre di Antam Pulogadung, saya jadi tahu Antam kerap menambah stok emas pada sore hari.
Akhirnya setelah sabar menanti, benar saja pada pukul 14.30-15.00, di situs resmi Antam mulai memperbarui stok secara daring. Tapi itu pun masih dibatasi cuma boleh dua keping setiap ukuran gram, tidak boleh lebih. Maka saya pun membeli dua buah emas 5 gram dan dua keping emas 10 gram. Stok emas 25 gram dan 50 gram kosong.
Setelah transaksi selesai, langsung saya bayar. Ketika itu ada dua pilihan, apakah emas itu mau diambil di Pulogadung atau dikirim lewat paket. Dengan hati berdebar-debar saya memilih mengirim lewat paket. Saya memilih paket paling mahal dan ada asuransi untuk pengiriman.
Maka, dua hari kemudian emas tiba di rumah. Sesuai petunjuk pengiriman paket, saya memvideokan saat saya membuka paket, supaya apabila paket emas itu hilang ada dokumentasi sehingga bisa saya klaim ke Antam dan biro jasa pengiriman. Ternyata aman. Emas itu tiba dengan selamat sampai di rumah. Sejak itu saya memutuskan membeli secara daring.
***
Berbulan-bulan kemudian saya belum juga mendapatkan pekerjaan. Pemasukan tidak ada, sementara pengeluaran jalan terus. Dari pemberitaan yang saya baca, saya juga tahu tanggal 23 Desember 2024, Pegadaian bermetamorfosis menjadi bank bulion atau bank emas. Karena itu pula saya mencoba mengadaikan emas batangan saya ke Pegadaian dekat rumah.
Ternyata prosesnya amat mudah dan cepat. Saya tinggal mengisi formulir, lalu membuat akun rekening BRI. Kenapa BRI? Hubungan antara BRI dan Pegadaian adalah BRI menjadi induk usaha Pegadaian sebagai bagian dari Holding Ultra Mikro (UMi) yang dibentuk oleh Kementerian BUMN. BRI karenanya merupakan pemilik saham mayoritas Pegadaian.
Proses pembuatan akun rekening BRI itu tak sampai 15 menit. Dan setelah selesai, dana ditransfer. Dan saya diberikan surat pengantar ke BRI terdekat untuk membuat buku tabungan, ATM dan mobile bangking BRImo. Saya pun datang ke BRI terdekat. Saat giliran saya dipanggil, tak sampai setengah jam semua hal itu sudah berada di tangan saya: buku tabungan, ATM dan BRImo. Saya pun melihat transfer dana dari Pegadaian sudah masuk dan tidak berkurang sama sekali. Dan salah satu kelebihan dari memiliki rekening BRI yang dibuka oleh petugas Pegadaian adalah saya tidak dikenakan iuran bulanan. Tak seperti bank-bank lain, BRI membebaskan nasabah dari iuran bulanan. Sungguh ajaib!