Mohon tunggu...
Edy Haryadi
Edy Haryadi Mohon Tunggu... Penulis lepas

Penulis, pedagang ayam goreng pinggir jalan dan tukang ojek

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Layanan Bank Emas Pegadaian, Sebuah Kesaksian

24 Agustus 2025   11:35 Diperbarui: 24 Agustus 2025   21:08 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emas Antam yang saya beli (Edy Haryadi/Edy Haryadi)

Di tengah gonjang-ganjing ekonomi dunia akibat perang dagang serta perang sungguhan dan lesunya ekonomi nasional, sebagai orang yang baru saja di-PHK bulan Oktober 2024, saya kebingungan instrumen investasi apa yang akan saya gunakan dari uang pesangon saya. Saham? Saya lihat masih kerap  gonjang-ganjing. Hari ini naik sedikit, besok anjlok drastis.

Di tengah kegalauan akan ketidakpastian ekonomi dunia itu, saya perhatikan emas adalah instrumen investasi yang paling stabil. Bahkan, harganya terus naik di tengah ketidakpastian ekonomi global. Maka, saya pun memilih menggunakan uang pesangon saya untuk membeli emas. Tidak banyak memang, cuma 50 gram.

Nah, ketika belum ada entitas keuangan bergerak menjadi bullion bank atau bank emas, Pegadaian adalah BUMN pertama yang mengisi celah itu. Pada penghujung 2024, tepatnya 23 Desember 2024,  Pegadaian resmi menjadi pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang mengantongi izin menjalankan kegiatan usaha bulion yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui surat Persetujuan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion PT Pegadaian dengan nomor surat S-325/PL.02/2024. Melalui surat tersebut, Pegadaian dapat melakukan kegiatan usaha bulion yang meliputi deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi maupun perdagangan emas.

Adanya bulion diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk memiliki Investasi emas, apalagi investasi emas dinilai sangat menguntungkan dan paling bersinar, khususnya di 2024 lalu. Dan itu pilihan yang tepat dan strategis bagi Pegadaian mengEMASkan Indonesia.  

Di Semester I 2025, PT Pegadaian mencetak prestasi membanggakan  melalui Layanan Bank Emas yang berhasil mengelola total emas sebesar 22,7 ton. Hingga saat ini, lebih dari 4 juta nasabah telah memanfaatkan layanan tersebut.

Produk Deposito Emas menjadi primadona dengan transaksi mencapai 1,36 ton, sementara Tabungan Emas mencatat saldo hingga 13,8 ton. Capaian ini menunjukkan tingginya kepercayaan publik terhadap investasi emas yang dikelola Pegadaian.

Alhasil, PT Pegadaian  dalam semester I/2025 mencatatkan pertumbuhan laba bersih. Kinerja positif tersebut juga diikuti dengan laba usaha dan jumlah pendapatan usaha yang kompak meningkat. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan Rabu (30/7/2025), PT Pegadaian dalam enam bulan pertama 2025 membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp3,58 triliun, tumbuh 23,1% year on year (YoY) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah pendapatan usaha yang dibukukan perseroan dalam semester I/2025 melesat 148% YoY menjadi Rp39,87 triliun. Pendapatan paling besar disumbang dari pendapatan penjualan emas sebesar Rp27,34 triliun, melesat 331,4% YoY dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

***

Kembali ke pengalaman personal saya. Jadi ketika saya di-PHK bulan Oktober 2024, saya melihat, emas adalah instrumen paling aman dan stabil di tengah ekonomi global dan nasional yang belum stabil. Ternyata saya tidak sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun