Mohon tunggu...
EDY FIRMANSYAH
EDY FIRMANSYAH Mohon Tunggu... lainnya -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Siang Kelabu 11 Januari

12 Januari 2011   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SIANG KELABU

Pagi berlalu begitu saja
siang begitu juga

aku hiruk dalam kelana sendiri
perjalanan antar kota, 60 km pulang-pergi
kulewati tanpa terasa. tanpa terasa
dalam waktu, selalu ada yang tanggal
tiap jejaknya menjelma ingatan

pengendara vario yang
menabrak bis mini dari belakang
tergeletak tibatiba
orangorang histeris
kerabatnya menangis
kata orang namanya lukman
bapaknya pengupas kelapa
sarung birunya merah
mulutnya berdarah
telinganya berdarah
siang ini nasibnya hitam
sehitam aspal jalan
aku mencatatnya dalam ingatan.

digotong ramairamai ia
ke mobil pick up rombeng pengangkut pasir
menuju rumah sakit
di rumah sakit mungkin sudah mengancam:
biaya selangit. biaya selangit
adakah kau bisa merubah nasib?

pagi berlalu begitu saja
siang begitu juga
matahari membakar kulit, membakar kepala
melepuh segala isi dada


perih sampai ke jiwa

madura, 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun