Mohon tunggu...
Edwin Sholeh Rahmanullah
Edwin Sholeh Rahmanullah Mohon Tunggu... Insinyur - Green Technology antusiast and share idea...

Ideation, ideas for nation... Hanya sekumpulan ide untuk bangsa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ide 3: Bike to School dan Pemerataan Pendidikan

2 Juni 2014   17:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:48 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel



Hari ini Jakarta terasa lebih macet daripada kemaren. Mungkin anda juga merasakannya. Ya semakin hari memang semakin demikian.

Kalau kita coba telisik ternyata salah satu penyebab kemacetan adalah anak sekolah. Coba anda bayangkan 1 anak diantar oleh 1 mobil atau setidaknya 1 sepeda motor. Jika 1 sekolah berisi sekitar 500 murid ditambah 100 orang guru, bisa dibayangkan jalan-jalan di sekitar sekolah, macet total !

Saya jadi ingat waktu masa kecil saya sekolah, saya sangat senang waktu saya naik kelas diberi hadiah sepeda, ya untuk berangkat sekolah. Sepertinya hal ini sudah jarang terjadi pada anak-anak sekolah masa kini. Hadiah naik kelas yang nge-trend adalah : komputer, laptop, blackberry, handphone, play station dan sederet gadget canggih lainnya.

Jika untuk kalangan pekerja digalakkan "bike to work", kenapa tidak untuk anak sekolah kita galakkan "bike to school"?

Selain yang pasti mendukung gerakan "go green", tentu masih banyak manfaat positif lain yang bisa didapat.

Pertama, mengurangi kemacetan. Sepeda secara ukuran lebih kecil dari pada ukuran motor apalagi mobil. Tentunya akan mengurangi volume kendaraan di jalan.

Kedua, mendidik anak mandiri. Dengan bersepeda anak dididik untuk lebih mandiri, tidak selalu mengandalkan orangtua untuk beraktifitas berangkat ke sekolah.

Ketiga, menyehatkan. Bersepeda membuat badan anak menjadi lebih sehat dan kuat.

Gerakan "bike to school" akan jauh sangat mudah diterapkan oleh pemerintah dibandingkan "bike to work". Anak sekolah jauh lebih mudah diatur dibandingkan kalangan pekerja. Terbukti lebih mudah "diseragamkan" pakaian dan buku-bukunya.

Departemen Pendidikan Nasional perlu membuat terobosan untuk  mencanangkan gerakan ini. Mungkin bisa bekerja sama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga, serta didukung kalangan industri sepeda nasional untuk mensupplai sepeda standar bagi anak sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun