Mohon tunggu...
Edward Sadeem
Edward Sadeem Mohon Tunggu... Petani - Penyuka kopi

Pemerhati pagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak Digital Camertua

8 September 2022   05:42 Diperbarui: 8 September 2022   05:47 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                                       *  *   *

Sari, namanya. Perawan kampung itu hari -hari ini sedang dilanda hati kalang kabut. Hatinya seakan hampa, hidupnya seakan kehilangan arah. Pupusnya harapan seakan sedang menjadi nyata adanya. Mau mendatangi langsung  ke rumah pujaan hatinya yang  anak pejabat dan kaya raya itu dia merasa malu, berdiam diri pun malah terasa tersiksa. 

Merasa telah bersalah dan kerinduan yang hebat benar-benar telah membuatnya jadi seperti orang gila. Gairah makan berkurang, berkurang pula anthusiasnya bekerja sebagai pekerja pabrik. Sisa cuti tahunan pun yang sedianya dia rencakan untuk dipakai liburan tahun baru harus dia pakai sekarang menghadapi ketidak pastian akan hubungannya dengan seorang Daud yg hitam manis, cerdas dan soleh pemberian Tuhan lewat perantara bapaknya.

Dan dari lantaran bapaknya juga dia merasa yakin semua kegundahannya ini bermula.

Dia merasa semua bermula dari postingan pemilik akun-akun facebook seantero kampung yang viral dengan status yang caption dan gambar memenya selalu tak pernah ketinggalan dengan ujaran " Cemburuu Ni Yeh.."

Memang bagi yang tidak tahu persoalannya yang terjadi,  ujaran itu akan membingungkan.  Tapi bagi yang tahu persoalannya menjadi geli sebagai bahan candaan. Ketika ditanya dikolom komentar, jawabnya, "rahasia untuk kalangan tertentu"

Berkali-kali pula kekasihnya bertanya tentang itu, berkali -kali dia menolak untuk menjelaskan kronologi mengapa harus ada ujaran itu. 

Dan terakhir kali kekasihnya bertanya tentang itu, yang terakhir itu pula kekasihnya menghilang dari semua akun  medsos dan tak bisa dihubungi nomor ponselnya.

                                      *  *  *

"Ayang mbeb-ayang mbeb apa? Disuruh jangan pulang, malah pulang. Pulang saja ke sana ke Banyuwangi..!"

" ya maafkan atuh..anak  buah yang bikin akunnya ,,dikira gak akan seperti ini. Saya kira kalau main fesbuk itu cuma saya dan orang itu saja yang tahu.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun