Padahal Indonesia saja belum memasuki gelombang kedua virus ini, tetapi sudah banyak melakukan pelonggaran protokol kesehatan yang dimana menurut para ahli inilah yang menyebabkan terjadinya gelombang kedua. Selain itu, strategi pemerintah dengan melakukan Herd Immunity (kekebalan komunitas) dinilai tidak tepat.Â
Virus ini bukan virus biasa dan kita tidak tahu apakah bisa bermutasi menjadi lebih ganas atau tidak. Maka dari itu, sebelum adanya vaksin yang ditemukan, Herd Immunity (kekebalan komunitas) hanya akan semakin membahayakan penduduk karena setiap orang memiliki kekebalan yang berbeda dan virus ini mudah sekali menyebar dan hinggap pada orang tanpa gejala (Sillent Carrier).
Dengan faktor dan analisa yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka seharusnya protokol kesehatan di Indonesia harus semakin diperketat dan pengedukasian di masyarakat harus semakin gencar.Â
Tidak adanya tindakan yang serius baik dari pemerintah maupun masyarakat akan membuat virus ini semakin lama berkembang di negara kita. Semakin lama virus ini berkembang di Indonesia, semakin banyak pula aspek-aspek lain yang tidak bisa dibangkitkan secara cepat, seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial, dan pangan.
Perbanyak tes masif di beberapa daerah yang menjadi zona merah penyebaran virus ini dan perbanyak pula laboraturium untuk menguji hasil tes serta pengadaan APD, tunjangan, dan jaminan sosial bagi dokter dan tenaga kesehatan harus menjadi prioritas utama pemerintah.Â
Masyarakat juga harus mengambil peran aktif dalam memutus rantai penyebaran ini dengan menahan diri sebisa mungkin tidak berpergian kemanapun yang bukan merupakan urgensi dan jauhi kerumunan serta menggiatkan pola hidup bersih dan sehat. Jika tidak, belum sampai memasuki gelombang kedua virus ini berlangsung, kita sudah kehilangan banyak pekerja medis dan banyak orang yang menjadi kekurangan baik secara ekonomi maupun kesehatan.