Sejak memasuki tahap perkembangan tersebut, sesekali Dylan saya ajak ke toko mainan di mall yang menyediakan spot "Lego Bricks". Dalam bentuk tiga dimensi ini yakni kotak persegi panjang layaknya batu bata berwarna-warni dengan cekatan menyusun bentuk kotakan persegi warna-warni. Lambat-laun membentuk semacam gedung perkotaan dan menara kecil yang sering dilihatnya saat berada di atas kendaraan bermotor.
Sesaat selesai satu menara kecil, dia bercerita mengutarakan bahwa itu adalah menara dan sebelahnya gedung perkantoran. Dylan mengekspresikan memori visualnya kedalam bentuk menara dalam permainan Lego. Hingga tahapan ini saya memahami bahwa balita punya memori visual kuat dan mampu mengekspresikan apa yang pernah disaksikannya berulang-ulang.
Untuk membantu menguatkan memori bentuk maka saya mulai mewarnai sesuka hati salah satu gambar alat transportasi tersebut. Melihat saya asyik mewarnai, Dylan minta ikut mewarnai juga. Maka segera saja satu lembar gambar penuh dengan satu warna tak karuan. Saya tersenyum gembira dan menyemangatinya. Kami berlomba siapa yang cepat menghabiskan pensil warna. Tentunya yang menang adalah Dylan, hehehe... mewarnai sebanyak luasan kertas bergambar.
Selanjutnya saya mulai sering mengajaknya ke Taman Margasatwa Ragunan untuk mengenal lebih banyak bentuk hewan dengan gembira. Pada kunjungan yang kali ketiga, Dylan sudah langsung mengenal bentuk dan nama hewan yang dikunjungi meski sesekali memastikan dengan bertanya kepada saya hewan yang dihadapannya. Dylan menyaksikan hewan secara langsung, tidak hanya lewat tayangan televisi  atau video di saluran youtube.
Sekali lagi saya mengajaknya bermain mewarnai buku gambar mewarnai hewan sambil menantangnya untuk hanya mewarnai hewannya, bukan seluruh kertas. Perlahan-lahan Dylan mulai mencoba mewarnai dengan satu warna dan akurasi yang cukup baik meski masih melewati garis gambar. Kali ini tidak memenuhi lembaran kertas dan menghabiskan paling cepat dengan satu pensil warna.
Selain saya, tampil juga ibunya menuntun dan menularkan bagaimana asyiknya mewarnai gambar tanpa melewati garis gambar dan memakai dua atau tiga pensil warna. Dengan beberapa kali bermain bergambar baik dengan saya maupun ibunya, Dylan kini mampu berekpresi dengan warna yang berani, torehan warna pekat dan halus pada bidang kertas gambar dengan gembira.
Baik dari sisi orang tua maupun balita, awalnya memang sulit kemudian tak karuan namun pada akhirnya menjadi indah, sebagaimana ungkapan seorang pembicara terkenal Robin Sharma: " Perubahan itu pada awalnya sulit, tak karuan di pertengahan dan cantik di akhir".