Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sedetik yang Berharga di Tengah Tokoh Dunia dan Negara dalam Paris Peace Forum 2019

9 Desember 2019   12:31 Diperbarui: 9 Desember 2019   16:42 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri | Gambar 1: Saya turut Saya berdiri di depan Hall Grande Halle Vilatte, Paris menghadiri Undangan Paris Peace Forum 11- 13 November 2019 terkait tema budaya, pendidikan dan perdamaian dan terekam dalam official youtube Paris Peace forum pada menit ke 1.18

Adapun bidang kerja sama kedua kota ini seperti penataan kota, lalu lintas dan angkutan umum, perlindungan lingkungan hidup, organisasi administrasi kota, pendidikan staf administrasi dan teknik serta pengembangan kebudayaan, pendidikan dan olahraga.

Tapi status kerja sama Jakarta--Paris tidak aktif sehinga perlu untuk diaktifkan lagi.

Namun hasil perbincangan dengan Wakil Dubes Prancis H.E Charles Henri Brosseau di tengah-tengah kesibukannya mendampingi presiden Kongo, sempat berbincang dengan saya dan mengatakan sangat percaya sister city Jakarta dan Paris bisa ditingkatkan lagi dalam berbagai bidang seni budaya dan lain sebagainya. 

Beliau juga menyampaikan optimis bahwa Bapak Gubernur DKI Jakarta mampu mewujudkannya karena menurutnya Jakarta sebagai kota megapolitan mulai tertata dengan cantik dan mulai banyak ruang publik untuk komunitas serta masyarakat untuk berinteraksi dan berkreasi melaksanakan kegiatan kreatif dan positif sehingga kota semakin hidup dan warganya bahagia

Gambar 4 : Menyimak pidato sambutan Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama delegasi perwakilan negara Eropa, Mexico, Africa selatan saat opening Paris Peace Forum 2019 tanggal 12 November 2019 doc. Edrida Pulungan
Gambar 4 : Menyimak pidato sambutan Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama delegasi perwakilan negara Eropa, Mexico, Africa selatan saat opening Paris Peace Forum 2019 tanggal 12 November 2019 doc. Edrida Pulungan
Dalam forum ini turut hadir juga beberapa delegasi Indonesia lainnya yang diwakili oleh WWF Indonesia sebagai pemenang project perdamaian terkait konflik antara hewan yang ada di hutan dengan masyarakat karena hutan sudah dirambah jadi pemukiman sehingga butuh solusi dalam penanganannya karena Indonesia juga termasuk negara dengan rain forest. 

Dimana saya juga pernah diundang untuk menuliskan kegiatan WWF dalam melestarikan harimau Sumatera di hutan pancar dan menggiatkan karya sastra dan budaya dengan mempromosikan perdamaian seperti melaksanakan pembacaan puisi dalam kegiatan road peace di Jakarta, Medan, Ambon, Bengkulu, Banyuwangi, Aceh, Bali dan kota-kota lainnya dengan menuliskan puisi perdamaian. 

Saya juga menulis puisi tentang budaya mayarakat betawi dalam Antologi Puisi Penyair Nusantara dengan judul "Jakarta dan Betawi, Doeloe, Kini dan Nanti yang diterbitkan oleh Pusake Betawi Fakultas Bahasa dan seni Universitas Negeri Jakarta pada 9 mei 2019. 

Saya juga menjadi delegasi World Peace Forum 2019 yang dilaksanakan di Jakarta dan dilaksanakan oleh "The Office Special Envoy of the president of The Republic Indonesia "bertema jalan tengah dalam peradaban dunia pada 14-16 agustus 2019 kerjasama dengan Cheng Ho Multi Culture Education Trust

Gambar 5 : Saya juga merasa beruntung karena undangan menuju Paris Peace Forum 2019 sebagai sastrawan sehingga saya membawa buku-buku puisi karya saya dan buku antologi puisi saya bertema kota Jakarta serta kota-kota yang ada di Indonesia, dan buku karya saya
Gambar 5 : Saya juga merasa beruntung karena undangan menuju Paris Peace Forum 2019 sebagai sastrawan sehingga saya membawa buku-buku puisi karya saya dan buku antologi puisi saya bertema kota Jakarta serta kota-kota yang ada di Indonesia, dan buku karya saya
Aktivitas saya dalam menggiatkan sastra dan budaya dalam mempromosikan perdamaian melalui kegiatan "Road Peace" musikalisasi Puisi Perdamaian di berbagai daerah Indonesia. serta menulis buku "Celebrating Peacemaking Odyssey Jusuf Kalla" tahun 2017, dan menerbitkan buku Jejak Damai di Tanah Barus, Pesan Damai Bumi (Peace Message of the Thousand of Earth : Thousand Poetry for Peace to the World ) yang juga menjadi koleksi Peace Library di Grand Halle Lavilatte yang saya serahkan kepada komite Perpustakaan Perdamaian pada tanggal 13 November 2019.

Saya beruntung, karena mereka menyetujui buku saya untuk dijadikan koleksi perpustakaan perdamaian yang posisinya berada di tengah-tengah gedung Grand Halle La Vilatte yang berbentuk bulat seperti globe dunia. 

Penyerahan buku puisi karya saya " The Messanger Of Peace : The Thousand Massage For Peace To The World " yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia " Pesan Damai Bumi, Seribu Puisi Perdamaian untuk Dunia" juga ada terjemahan bahasa Prancis, Inggris, Rusia dalam cover belakangnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun