Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Perempuan Terakhir yang Merindu Pulang

1 Juni 2019   12:53 Diperbarui: 1 Juni 2019   12:59 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                        Gambar 1 : Ilustrasi cerpen "Perempuan Terakhir yang Merindu Pulang. https://www.pinterest.com 

Yona menutup laptopnya. Dia baru saja memberikan materi tentang diplomasi kepada mahasiswanya. Tidak sia-sia Yona menyiapkan materi semalam suntuk untuk persiapan bahan mid test mahasiswanya. Meskipun bulan ramadhan mahasiswanya ada juga yang  masuk dan rajin untuk hadir di perkuliahan akhir. Yona akhirnya berada dalam pusaran kesibukan mengajar lagi.

Dunia yang dia tinggalkan selama sembilan tahun yang lalu, setelah bekerja sebagai  sekretaris staf kedutaan Paris di Jakarta.  Yona mulai bosan dengan kegiatan rutin sebagai sekretaris yang mempersiapkan surat menyurat dan kegiatan duta besar tapi jarang berkomunikasi di dalam kantor.  Dia mulai merindukan interaksi dengan mahasiwa. Sikap kritis, kreatif dan dinamisnya dunia mahasiswa membuatnya rindu di tengah anak-anak muda yang berjuang menuntut ilmu dna menggapai masa depan. Mungkin terdengar klise. Tapi Yona merasa disanalah dunianya.

"Kita tutup perkuliahan hari ini ya,tolong tugasnya diemailkan saja, deadline 11 juni ya"Yona menyampaikan pesannya pada mahasiswanya

"Baik bu"jawab, mahasiswanya serentak

"Bu, ada yang ketinggalan"Kata Ardi, Koordinator mahasiswa

"Ya Ardi, ada apa?"

"Kami gak dapat THR atau puisi dari Ibu?Ucap Ardi

Yona yang pasang muka serius menjadi tersenyum simpul. Mahasiswanya memang satu dua ada yang kocak, kadang itulah yang jadi penghibur hati Yona pada saat kegundahan hatinya selama ini. namun sikapnya selalu ceria dan mampumenyembunyikan hatinya

" Baik Ardi, kalau kamu selesaikan tugas sebelum deadline ya, maka kamu dapat hadiah puisi ibu ya, baca di blog ibu" Ucap Yona sedikit tegas dan Ramah diselingi suara riuh dan tepuk tangan mahasiswa lain meramaikan suasana

Yonapun merlangkah menuju parkiran kampus. Dia baru saja membaca whats up dari suaminya  Bara, bakal buka puasa sama teman musisinya di luar. Bara memang selalu mengutamakan teman-teman dan musisinya sejak awal mereka menikah hingga tahun ketiga. Meski terbilang masih pengantin baru. Yona tidak merasakan sosok  Bara berada disisinya. Bara hanya bicara kalau perlu pinjaman untuk modal usaha dan bisnisnya. Terakhir bara meminta uang dari Yona untuk biaya cover rekaman lagu. setelah itu menguap begitu saja, sikap Bara selalu berubah-ubah, sulit ditebak apa maunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun