GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan tidak mengunggah pertemuannya dengan Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong, pada 20 Mei 2022. Hal itu di luar kebiasaan eks Mendikbud itu yang selalu mengunggah kegiatan di media sosialnya.Sepanjang pekan kemarin, Wong berkunjung ke sejumlah pejabat RI. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, misalnya, mengunggah pertemuan mereka di laman media sosial dibubuhi keterangan mengenai arti penting pertemuan tersebut.
"Banyak sekali yg kita bahas, karena memang kerjasama Singapura - Indonesia yg ada di Jawa Tengah jga cukup banyak. Dari capacity building sampai industri," tulis Ganjar di akun Instagramnya, ganjar_pranowo.
Sebaliknya, publik mengetahui adanya pertemuan Anies dan Wong justru lewat akun Twitternya Menkeu Singapuran itu, @LawrenceWongST.
Dalam keterangannya, Wong menulisakan pembicaraan dengan Anies terkait perkembangan Covid-19 di Jakarta dan Singapura. Bahkan, disampaikan dalam waktu dekat ini Anies akan melakukan kunjungan balasan ke Singapura.
Hingga kini belum dikatahui kenapa pertemuan dengan tokoh penting Singapura itu luput dari publikasi di akun media sosial Anies. Namun, di unggahan Twitter Wong justru banyak warganet yang mengunggah kebersamaan dan kedekatan antara Anies dan Ustaz Abdul Somad Batubara (UAS) yang pada Senin (16/5) dideportasi dari Singapura.
Publik memang bebas menerjemahkan keengganan dari Anies mempromosikan kunjungan Wong. Foto di akun Wong, menunjukkan Wong duduk dalam satu sofa dengan Anies. Mereka berbicara akrab. Demikian pula foto perjamuan makan malam antara kedua tokoh itu.
Keengganan Anies mengunggah foto bersama Wong, banyak diduga karena terkait UAS dan para pendukungnya. Unggahan foto bersama Wong itu, tentunya, dianggap kurang menguntungkan di tengah panasnya kemarahan UAS dideportasi dari Singapura.
Sebenarnya, Wong tidak hanya bertemu Anies, sebagai pejabat baru menteri keuangan, ia juga melakukan serangkaian perkenalan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Para menteri itu juga tidak memajang pertemuan mereka dengan Wong di akun media sosial mereka. Tentu saja pertanyaan yang sama harus ditanyakan kepada para menteri tersebut, yang memiliki posisi sejajar dengan Anies, sama-sama ingin berkontestasi dalam Pilpres mendatang itu.
Keberpihakan mereka tentu sudah kasat mata. Tentu saja, kalkulasi  pertimbangan dampak dukungan massa lebih dominan ketimbang pertimbangan relasi hubungan dengan Wong.
Bagaimanapun UAS adalah tokoh yang memiliki pendukung yang sangat besar dalam jumlah. Juga sangat fanatik dan militan dalam pemahaman. Hal itu terbukti dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri Singapura K Shanmugam dalam jumpa pers, Senin kemarin.
