MEDIA online riuh memberitakan Rizieq Syihab meninggalkan Rumah Sakit UMMI Bogor tempat perawatannya sejak Rabu lalu. Hebohnya, Rizieq diberitakan kabur lewat pintu belakang rumah sakit, melalui gudang obat, Sabtu malam.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan sekuriti RS baru mengetahui Rizieq dan istri saat pengecekan pada Sabtu pukul 21.45 WIB keduanya telah kabur sekitar pukul 20.50 WIB.
Pernyataan RS kemudian menjelaskan bahwa Rizieq memaksa pulang dengan menandatangani dokumen bahwa kepulangan atas kemauan pasien dan keluarga.
Kubu FPI membantah Rizieq kabur tetapi meninggalkan rumah sakit menghindari media dan pulang setelah konfirmasi dokter. Mereka menyebutkan tidak kabur tetapi pulang dalam keadaan sehat fisik dan mental. Pulang ke rumah di Patamburan, Jakarta Pusat.
Kehebohan baru, pulang rumah sakit Rizieq.
Jumat lalu ketika tim medis MER-C melakukan pemeriksaan swab-test juga menimbulkan kehebohan lain. Pasalnya, Satgas Covid-19 tidak dilibatkan. Selain itu, Satgas juga tidak mengetahui ke mana sampel pemeriksaan diuji laboratorium.
Kejanggalan itu membuat Walikota Bogor Bima Arya meminta uji ulang swab test. Alih-alih mendapat respon baik. Rizieq membalas dengan surat bahwa ia tidak menghendaki hasil swab test dibuka untuk publik. Padahal menjadi kewenangan satgas mengetahui kondisi Rizieq akibat masuk klaster corona Petamburan.
Bima kemudian melaporkan tindakan RS UMMI terutama direktur rumah sakit yang dianggap menghalang-halangi Satgas Covid-19. Pelaporan pun ditujukan Mapolresta Bogor.
Kehebohan lain, swab test Rizieq.
Kehebohan Sebenarnya tak pernah menjauh dari laskar FPI juga sosok Rizieq Shihab. Coba buka Wilkipedia dengan tajuk Daftar aksi Front Pembela Islam. Bisa dirunut sejak 1988,  ketika FPI menjadi laskar mengatasnamakan moral  namun juga gerakan politik. Hingga kemudian dalam senyap umrah ke Mekkah. Jadi heboh karena ia dituding kabur di tengah kasus chat mesum dengan Firza Husein.
Kemudian kehebohan susul menyusul sejak Rizieq pulang ke Jakarta. Kehebohan kerumunan yang membuat banyak pejabat dicopot karena dianggap tidak melaksanakan protokol kesehatan.
