Pasha: Vokalis Band yang Terjebak Dalam Seragam Pejabat

Hal ini sangat kontraproduktif dengan usaha institusi sekolah untuk mendisiplinkan berpakaian dan kerapihan pada siswa. Bisa kita bayangkan SKPD yang bertugas untuk melaksanakan fungsi tersebut lalu mendapatkan perlawanan akibat dari legitimasi model yang dicontohkan oleh Kepala Daerahnya. 

Jika seseorang telah berada pada tempat dan waktu yang berbeda maka ia harus menyesuaikan dan menjaga tingkah lakunya. Ia harus sanggup melakukan transformasi diri dari siapa jati dirinya sebelumnya. Seorang kepala daerah tentu memiliki sumpah jabatan yang menjadi alarming bell ketika ada dorongan dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu yang berpotensi menjadi kontroversi bagi warganya.

Kejadian gaya rambut Wakil Wali Kota Palu ini memang bukan cerminan kinerja dan perilaku pejabat publik tapi dalam konteks luas dan tidak merepresentasikan semua daerah. Namun, perlu diingat bahwa cepatnya arus informasi di era sosial media ini membuat fenomena "rambut pasha" ini menjadi buah bibir dan perguncingan.

Masih banyak pekerjaan rumah seorang kepala daerah dan wakilnya seperti pencapaian RPJMD, menjalankan APBD dan realisasi janji-janji politik. Hal inilah yang sebenarnya paling ditunggu oleh masyarakat terlepas Bupati dan Wakil Bupati/ Wali Kota dan Wakil Wali Kota seorang artis atau bukan. 

Jangan sampai seorang artis yang terpilih menjadi pejabat menjadi seorang artis yang terjebak dalam tubuh seorang kepala daerah.

Salam Ungu Lovers!