Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Melepas Pogba Adalah "Dosa" bagi Setan Merah

17 Juni 2019   14:49 Diperbarui: 17 Juni 2019   19:34 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paul Pogba | Sumber: AFP/Paul Ellies

FANS Manchester United kurang gembira dengan performa Paul Pogba musim lalu. Desakan melepas pemain ini acapkali muncul, terutama ketika United kalah. Performa sang gelandang dinilai tak sesuai banderol. Benarkah? 

Pogba tak pantas mendapat cibiran fans. Dia sejatinya seorang bintang. Hanya belum benar-benar bersinar. Kualitas skuad United dan para pelatih yang menangani lah yang belum mampu mengeluarkan potensi terbaik sang pemain.

Pogba bukan sosok baru di Carrington. Dia sudah di sana sejak berusia 16 tahun. Datang dari klub Prancis, Le Havre, tahun 2009. Tak salah Pogba disebut produk asli akademi United. 

Pogba pernah bermain dalam puluhan pertandingan bersama tim U-18. Ikut mengangkat sejumlah piala bersama tim muda. Menariknya, pelatih United saat ini, Ole Gunnar Solskjaer, pernah melatih Pogba di tim muda. Dalam darahnya mengalir semangat klub ini.

Sempat dipromosikan Sir Alex Ferguson ke tim senior. Sayangnya, tahun 2012, sang pelatih melego murah sang gelandang berpostur 191 cm ini ke Juventus. Mungkin dia kalah bersaing dengan para gelandang top yang dimiliki United ketika itu, seperti Ryan Giggs, Darren Fletcher, Paul Scholes, Michael Carrick, Tom Cleverley, Adnan Januzaj, dll.

Di Italia, Pogba mengeluarkan potensi terbaiknya. Sinarnya berkilau bersama Juventus. Tampil 178 kali, menorehkan 34 gol, dan membantu Si Nyonya Tua menembus final Liga Champions 2015.

United terkesima dan tergiur memakai jasanya. Saat menukangi United, Jose Moruinho memulangkan Pogba ke Old Trafford dengan mahar 89 juta pound (saat itu sekitar Rp 1,5 T). Menjadikannya pemain termahal dunia ketika itu. Asal tahu, MU menjualnya hanya seharga 1,5 juta pound (Rp 25 M) saat melepasnya ke Juventus pada 2012.

Sikap fans United membuka celah bagi Juventus untuk menariknya kembali ke Turin. Jelas, karena Juventus pernah menikmati kualitas seorang Pogba. Mereka sangat ingin menariknya kembali ke Turin. 

Pelatih baru Juventus, Maurizio Sarri, memberi sinyalemen menginginkan Pogba di lini tengah timnya. Dari Spanyol, Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, juga menyatakan sangat tertarik. Jangan lupa, Juventus dan Real Madrid hanya tertarik mendatangkan pemain terbaik di posisinya.

Tapi tampaknya United enggan melepas sang peraih Piala Dunia 2018 bersama Prancis. Sikap United terlihat label harga 150 juta (Rp 2,4 T) yang disematkan. Bukan hanya itu, United selalu menolak tawaran Real Madrid.

Gelandang terbaik
Jika mampu mempertahankan Pogba, dia akan kembali bersinar di musim 2019/2020 bersama United. Pogba bisa menjadi pusat permainan tim. Asalkan mampu memperkuat lini belakang, Pogba dan sejumlah gelandang anyar bakal menempatkan United sebagai pesaing berat bagi Manchester City dan Liverpool.

Hanya satu nama dari seluruh pemain United yang masuk skuad PFA Player EPL 2018/2019. Satu dari 11 pemain terbaik kompetisi tersebut. Dia adalah Paul Pogba. Pemain terbaik di posisinya, dari seluruh pemain yang membela 20 tim peserta EPL.

Ada suara-suara kurang setuju. Tapi statistik penampilannya menjadi bukti tak terbantahkan. Catatan Transfermarkt, musim lalu Pogba tampil 47 kali, mencetak 16 gol, dan 11 assist. Masing-masing 13 gol (9 assist) di Premier League, 2 (1) di Liga Champions, dan 1 (1) di FA Cup.

Whoscered mencatat, Pogba memiliki akurasi umpan rata-rata di atas 80 persen. Membuat rata-rata 3 tembakan per game di EPL. Rerata itu lebih tinggi dibandingkan para striker; Marcus Rashford (2,5), Romelu Lukaku (1,7), dan Anthony Martial (1,4).

Tipikal gelandang serang. Dia sangat kuat dalam penyelesaian. Tak heran Pogba mampu menciptakan banyak gol kendati bukan berposisi striker. Tangguh di hampir semua aspek yang dibutuhkan seorang pesepakbola. 

Satu-satunya kelemahan adalah kemampuan merebut bola dari kaki lawan. Ini alasan mengapa dia kesal ketika dipaksa menjadi gelandang bertahan oleh Mourinho. 

Kelemahan tersebut bisa ditutupi oleh Scott McTominay (22) bila mereka diturunkan bersamaan. Atau gelandang rekrutan baru yang memahami gaya bermain Pogba.

Kualitas lini tengah United bakal meningkat musim depan dengan masuknya dua gelandang baru. Kabarnya gelandang Ajax Amsterdam, Donny van de Beek (22) dan Bruno Fernandes (24). Plus Daniel James dari Swansea City yang sudah duluan datang.

Van de Beek menyatakan antusias bergabung dengan United. Pemain ini membantu Ajax menjuarai Eredivisie dan KNVB Bekker, serta menembus semifinal Liga Champions. Catatan Whoscored, musim 2018/2019, van de Beek tampil 51 kali di empat kompetisi yang diikuti Ajax, menyumbang 16 gol dan 12 assist. 

Bruno Fernandes disebutkan kian dekat ke Old Trafford. United dan Sporting Lisbon sudah sepakat soal transfer. Tinggal merampungkan detail kontraknya. Fernandes sangat subur bersama Sporting. Musim lalu, dia tampil 53 kali di semua ajang yang diikuti, mencetak 32 gol dan 18 assist.

Pogba, McTominay, Van de Beek, dan Fernandes bakal membuat lini tengah United semakin atraktif.

Entah Solkjaer serius mempertahankan Pogba atau tidak. Jika jadi melepas sang pemain, United akan menyesal, seperti pernah terjadi sebelumnya. Itu akan menjadi "dosa" bagi Setan Merah. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun