Semua orang pasti tak asing lagi dengan yang namanya Pasar Tanah Abang. Dari ujung Barat wilayah Indonesia sampai ujung Timur dan sebaliknya. Mereka setidaknya tahu bahwa Pasar terbesar di Asia Tenggara itu adalah kawasan paling tersibuk di Indonesia.Â
Para pedagang dari seluruh Indonesia mempercayakan Bisnisnya pada barang-barang yang tersedia pasar tersebut.Â
Tak ketinggalan pedagang dari luar negeri turut meramaikan kesibukan di kawasan itu. Di antaranya Singapura, Malaysia, dan Nigeria.
Barang-barang barang yang sudah dibeli berupa baju-baju, sajadah, jilbab dll. Menghasilkan kan tumpukan karung-karung yang siap  untuk dikirim keseluruh penjuru Indonesia dan keluar dari Indonesia ( Malaysia, Nigeria, Singapura).Â
Barang-barang yang dikarungkan ataupun yang sudah di pres menjadi kotak-kotak besar ( biasanya untuk dikirim keNigeria), membutuhkan angkutan untuk membawanya (kepelabuhan atau antar kota).
Bisa dimaklumi apabila kawasan sekitar Pasar Tanah-Abang dipenuhi oleh Perusahaan-perusahaan Pengangkutan (ekspedisi) untuk membawa barang-barang barang itu.Â
Dan dampak dari banyaknya ekspedisi yang membuka perusahaan di seputar kawasan Pasar, membuat kesemrawutan pada lalu-lintas disekitar.Â
Sebelum pandemi mewabah. Dua bulan menjelang bulan puasa, perusahaan ekspedisi biasanya sudah mulai dibanjiri barang-barang yang diangkut. Karena para pedagang telah mulai mengisi gudangnya untuk antisipasi saat membludaknya pembeli keperluan Idul Fitri.
Apalagi para pedagang luar pulau yang letaknya cukup jauh seperti, Ambon-Ujung panjang -Papua dll. Mereka mensiasati lamanya waktu perjalanan laut dengan berbelanja lebih dini. Dan wisma-wisma yang menjamur di jalan Kebon Kacang menjadi penuh oleh mereka.Â
Ekspedisipun tak mau kalah siasat, guna efesiensi penggunaan transportasi dan juga lebih dekat pada pemakai jasa (pasar tanah abang). Mereka menyasar rumah- rumah penduduk sekitar untuk dikontrak sebagai tempat kegiatan usaha.Â
Nyaris, seluruh jalan di seputar Pasar Tanah Abang dipadati oleh perusahaan pengangkutan. Tepian Jalan Raya bahkan Lorong gang kecilpun penuh dipadati kantor ekspedisi tersebut.Â