Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pembiasaan, Alternatif Membentuk Karakter Siswa

18 Februari 2020   22:37 Diperbarui: 20 Februari 2020   04:54 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bermain dan belajar dengan senang. (Sumber Gambar: CreativaImages)

Dari manakah seharusnya pembiasaan baik itu dilakukan?

Pembiasaan baik bisa dilakukan dari mana saja. Dari lingkungan keluarga saat anak di rumah. Dari lingkungan masyarakat saat anak di luar rumah. Dari lingkungan sekolah jika anak berada di sekolah.

Namun keluarga merupakan modal awal yang membentuk pembiasaan baik tersebut. Karena dalam 24 jam sehari, anak lebih banyak bersama keluarga. Bagaimana? Siap nggak keluarga membentuk karakter anak dengan pembiasaan baik di rumah?

Selama ini keluarga banyak acuh tak acuh dengan perkembangan anak. Entah karena faktor kesibukan bekerja atau hanya sekedar menjalankan kesenangannya semata. Egois? Bisa jadi. Sehingga mereka menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada sekolah. Bahkan ada anak yang disekolahkan sejak balita demi mendapatkan pendidikan yang terbaik, katanya. 

Kenyataannya hanya untuk meloloskan para orang tua dalam kenyamanan bekerja tanpa dipusingkan dengan urusan anak anaknya. Sebab anaknya sudah ada yang jaga.

Ada pola yang salah dalam pandangan bapak bahwa tugas mereka hanya mencarikan uang buat masa depan anak anaknya. Beban berat itu diserahkan pada ibunya.

Bagaimana jika ibunya bekerja? Ibu yang bekerja juga harus dapat memanajemen waktu untuk menciptakan saat saat berkualitas dengan anaknya. Bukan masalah lamanya, tapi kepadatan isi pertemuannya dengan hal hal yang berguna. Dan seharusnya bagi bapaknya pun demikian.

Bapak dan ibu sudah bekerjasama dengan apik untuk membuat dan melahirkan anak di dunia, mengapa mendidiknya tidak bisa? Jika ibu dan bapaknya terlalu mementingkan kerjanya dari pada anak anaknya, ambyarlah sudah nasib anaknya.

Mereka akan lebih mudah mencari sosok panutan di luar sana lewat berbagai cara. Kalau yang jadi panutan baik, Alhamdulillah. Jika tidak, celakalah kedua orang tuanya.

Bagaimana cara menerapkan pembiasaan yang baik?

Cara paling bijak untuk menerapkan pembiasaan yang baik dengan  memberi contoh. Perlihatkan hal hal baik yang kita inginkan pada anak dengan cara mencontohkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun