Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ayi Bersyukur

16 Februari 2020   08:08 Diperbarui: 16 Februari 2020   08:10 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayi si anak ayam sedang bermain di halaman belakang peternakan bersama teman-temannya. Tiba-tiba terdengar suara ribut dari kandang mereka.

"Petok-petok. Petok-petok." Suara beberapa  ayam betina ribut tak seperti biasanya.

"Ada apa itu?" Ayi dan teman-temannya berlari ke arah kandang.

"Jangan... jangan mendekat. Larilah!" teriak ibu Ayi melihat anaknya datang mendekat.

"Ada apa, Ibu?"

"Cepat lari dan bersembunyilah!" teriak ibunya kembali.

Sesuai perintah ibunya, tanpa pikir panjang, Ayi pun langsung berlari menjauhi kandang. Ayi dan teman-temannya bersembunyi di semak belukar jauh dari kandang. Pikiran mereka resah mengingat wajah ibu Ayi yang terlihat ketakutan. Ayi jadi gelisah apalagi suara ribut itu belum berhenti juga.

Setelah sekian lama di tunggu, suara ribut itu akhirnya berhenti juga. Merasa situasi cukup aman, Ayi dan teman-temannya keluar dari semak belukar dan berjalan perlahan menuju ke kandang mereka. Sambil tengok kanan kiri, mereka semua berjalan bersama-sama. Dengan mulut diam, tak mengeluarkan suara.

Pikiran buruk selalu terbayang di kepala Ayi. Ia takut kalau terjadi sesuatu dengan ibunya. Ayi ingin segera sampai di kandang. Tetapi teman-temannya selalu mengingatkan agar mereka tetap waspada. Karena ibunya Ayi menyuruh mereka lari pasti karena ada bahaya yang menghadang mereka juga.

"Ibu..." teriak Ayi sambil berlari kencang begitu melihat sang ibu di kandang aman-aman saja.

"Ayi, kamu nggak apa-apa, Nak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun