Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dingin

8 Januari 2020   21:11 Diperbarui: 8 Januari 2020   21:47 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau begitu dingin. Hingga gigil ini setia menemaniku. Menyesakkan napasku. Sesulit hati tuk meraih tatapmu. Kau memang pemalu? Atau memang tak punya hati padaku?

Kau bisa melihat. Tetapi sedikit sekali yang dapat kau amati dariku. Hingga kau tak pernah tahu tentang asaku, tentang rasaku. Bahkan kerinduanku yang tak pernah tersentuh olehmu.

Detak jantungku seakan terhenti di dekatmu. Waktu seakan tak bergerak lagi. Apa pun kata yang kutuliskan untukmu, kini tak pantas lagi untuk keagunganmu. Semua telah berubah. Betapa kecilnya kendaliku atas semua itu.

Akan kuambil puing asa. Dari sisa sisa peradaban silam yang masih tertinggal namamu di sana. Lalu kubenamkan dalam bara. Kubiarkan semua terbakar dan menghilang tak tersisa. Di dinding hatiku. Bahkan di setiap dinding kamarku.

Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 8 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun