Satu titik jauh diatas langit bumi. Tampak bercahaya meski tak begitu terang dari binar netra. Terlihat indah saat fajar mulai datang. Bercanda dengan mentari yang mengeringkan embun pagi.
Venus! Seperti itulah kupanggil bintang fajar itu. Dewi cinta bagi Romawi. Bulat dan besar menyamai bumi. Berpijak pada orbit mengelilingi matahari. Berotasi lebih lama dari bumiku. Lebih panas dan tandus seakan kehilangan rezekiNya.
Diselimuti awan tebal tak berpenghuni. Asam sulfat pekat berdiam diri. Tak ada oksigen, hanya sedikit air yang diberi. Kurasa tak mungkin kudapat hidup nyaman di sana bilaku jauh dari muka bumi. Panas dan menyakiti.
Terimakasih Tuhan. Cukuplah kunikmati keindahan bintang fajar dari sini. Tetaplah kakiku berpijak pada tanah Pertiwi. Meski pandangan mataku melayang liar ke angkasa luar. Karena kumasih nyaman berada di bumi.
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 17 Juni 2019.