Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penulis dan Si Lebah Madu

20 September 2011   11:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:47 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sahabat pasti tahu lebah madu. Lebah madu adalah sejenis lebah yang dalam kesehariannya mengumpulkan madu. Madu yang dikumpulkan si lebah adalah madu untuk dikonsumsi oleh keluarga besarnya, teristimewa si lebah ratu. Lebah ratu menjadi prioritas karena si lebah ratu-lah yang bertugas meneruskan keturunan, beranak-pinak, eh maksudnya, bertelur. Maka, dialah yang dipandang oleh saudara-saudaranya dalam keluarga mereka yang paling pantas mendapatkan jatah lebih dibanding yang lain. Lebah madu pencari makan akan lebih banyak bekerja di luar ‘rumah’ untuk berburu sumber-sumber makanan, nektar dari bunga-bunga, yang akan diboyongnya pulang ke sarang.

Lalu, apa kaitan lebah madu dengan penulis. Seperti lebah madu, seorang penulis pun mesti rajin mengumpulkan berbagai bahan, baik dari media cetak, media online, juga dari berbagai sumber lainnya. Ia melakukan itu dari hari ke hari agar mendapatkan bahan yang sesuai dan cukup untuk dianalisis, dan ditulis, berikut dengan solusinya. Usahanya itu tiada henti, karena sebagai penulis ia menyadari benar tugas utamanya adalah mencari bahan, menganalisis, dan menuliskan pandangannya.

Untuk siapa tulisannya itu? Seperti si lebah madu, karya seorang penulis memang salah satunya diperuntukkan bagi diri sendiri. Tetapi, dengan visi yang jelas, seorang penulis terutama akan mempersembahkan karyanya kepada khalayak untuk dinikmati demi kepentingan dan kemajuan bersama. Mungkin isi tulisannya berupa canda yang menyegarkan, mungkin juga isinya berupainformasi yang aktual dan bermanfaat bagi banyak orang, atau bahkan berisi ‘madu’ yang menyehatkan pembaca dengan pemikiran-pemikiran yang cemerlang.

Kalau si lebah madu akan melakukan semua itu secara bersama-sama dan bergotong royong, maka si penulis akan menulis antara lain dari hasil diskusi dengan orang lain, memanfaatkan pengetahuan/ilmu yang didapatkan orang terdahulu sebagai acuan, dan membuat karyanya sendiri dengan percaya diri. Penulis mampu berdiri di atas bahu para pendahulunya. Melaluiproses pembelajaran diri, dia bisa berdiri lebih tinggi, menghasilkan karya yang lebih bermakna.

( I Ketut Suweca , 20 September 2011).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun