Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak, Aset dan Masa Depan Bangsa!

25 Juli 2022   13:44 Diperbarui: 25 Juli 2022   14:52 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak aset dan masa depan bangsa(Sumber gambar: mindstogrow.ca).  

Jadi, pendidikan untuk anak-anak tidak bisa ditawar-tawar lagi. Para orangtua mesti mengusahakannya dengan segala upaya.  Para pendidik mengusahakannya dengan seoptimal mungkin di sekolah.

Demikian juga pemerintah melalui berbagai peran dan kebijakan bisa memberikan kesempatan luas kepada anak-anak di negeri ini untuk mendapatkan pendidikan yang baik, seperti yang sudah dilakukan dengan menghadirkan Kartu Indonesia Pintar dan  beasiswa lainnya.

Pembinaan Karakter Anak

Selanjutnya, dalam pendidikan tentu tidak hanya terfokus pada peningkatan pengetahuan dan kecerdasan si anak.

Bukan kecerdasan dan pengetahuan tidak penting, bahkan sangat penting. Akan tetapi, semua itu mesti dilandasi dengan karakter anak yang terbangun dengan baik.

Bayangkanlah seorang anak yang bertumbuh dengan berpengetahuan luas dan cerdas, tetapi watak atau karakternya rusak!

Oleh karena itu, pendidikan karakter melalui pelajaran Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan pitutur alias petuah yang bermanfaat sangat diperlukan dan janganlah pernah dinomorduakan.

Pendidikan agama yang dibangun hendaknya membawa si anak pada pemahaman yang baik terhadap agamanya dan mampu menghayati serta mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.

Jangan sampai pendidikan agama kemudian melahirkan generasi yang tumbuh menjadi orang yang membenci atau memandang rendah orang yang berbeda agama dengannya, intoleran, radikal, dan sejenisnya.

Hendaknya pendidikan agama mampu menumbuhkan generasi yang paham dengan ajaran agamanya sendiri dengan baik, bersikap dan berperilaku toleran, welas asih dengan sesama, saling menghargai perbedaan yang ada, dan berbudi pekerti luhur.

Tidak hanya melalui kata-kata, contoh teladan yang baik dari mereka yang menjadi panutan sangat dibutuhkan dalam konteks ini. Keteladanan yang baik dari para pendidik dan orangtua adalah bagian penting dalam proses pembentukan karakter ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun