Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menanamkan Nilai Kesantunan pada Anak Sejak Dini

24 April 2022   10:35 Diperbarui: 25 April 2022   17:18 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang mengeluhkan betapa anak-anak sekarang kurang atau tidak santun dalam kesehariannya. Sering bersikap semau gue. Para guru dan orangtua pun bingung memikirkan cara bagaimana melatih si anak menjadi anak yang santun.

Memiliki anak yang terbiasa bersikap santun kepada orang lain tentu menjadi harapan setiap keluarga, juga menjadi harapan pihak guru yang mendidik mereka di sekolah.

Dibentuk Sejak Dini

Lalu, bagaimana membentuk sikap ini? Kapan dimulai? Sikap dan perilaku santun akan lebih sulit dibentuk jika anak-anak sudah dewasa.

Mereka sudah terbiasa dengan kebebasan dalam bersikap dan berperilaku semaunya. Membuatnya santun akhirnya menjadi sebuah pekerjaan rumah yang memberatkan dan sulit.

Oleh karena itu, perilaku santun ini mesti sudah mulai ditanamkan sejak dini. Upaya membentuk kesantunan anak bisa dimulai sejak ia masih anak-anak, misalnya mulai TK atau SD. Mulai saat itulah kepada mereka perlu ditanamkan sikap dan perilaku ini.

Terdapat empat kata sederhana yang bisa dilatihkan untuk membuat anak menjadi pribadi yang santun. Cara sederhana ini terus dilatihkan sehingga terbentuk menjadi kebiasaan, bahkan menjadi karakter kelak ketika mereka tumbuh dewasa.

Mengucapkan Terima kasih

Kepada orang yang sudah membantu, si anak dilatih untuk menyampaikan terima kasih. Ucapan ini tidak hanya disampaikan kepada orang lain yang telah memberikan bantuan yang besar atau banyak.

Bantuan kecil atau sederhana pun mesti direspons oleh si anak dengan ucapan terima kasih kepada si pemberi bantuan. Kepada mereka yang memberikan pujian, ucapan terima kasih juga disampaikan oleh si anak. Semua ini harus dilatihkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun