Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Perjalanan Hidup Dokter Ketut Putra Sedana, SpOG, Catatan Kecil dari Acara Bedah Buku

9 Januari 2022   17:10 Diperbarui: 11 Januari 2022   03:17 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya merasa mendapat kehormatan ketika baru-baru ini diundang hadir dalam acara bedah buku. Kali ini, yang mengundang adalah sebuah perguruan tinggi swasta, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Buleleng, Singaraja, Bali untuk menjadi pembahas atau pembedah buku. Saya merasa gembira bisa ikut andil dalam acara yang diikuti oleh kalangan dosen dan mahasiswa perguruan tinggi setempat.

Catatan Ringan

Buku yang dibahas diterbitkan oleh Penerbit Swasta Nulus Denpasar pada November 2021 ini, berisi kisah perjalanan hidup seorang dokter yang bernama lengkap dr. Ketut Putra Sedana, SpOG. Masyarakat lebih mengenal nama panggilannya yaitu Dokter Caput.  Tidak mau disebutkan sebagai buku otobiografi, cukup dengan istilah "Catatan Ringan tentang Perjalanan Hidup dr. Ketut Putra Sedana, SpOG."

Buku setebal 142 halaman ini berkisah tentang masa kecil sang tokoh hingga saat ini, berikut kegagalan dan keberhasilan yang dialami di sepanjang perjalanan hidupnya. Bagaimana dia yang lahir dari keluarga sederhana dan kemudian terus menempuh pendidikan hingga menjadi seorang dokter spesialis, dipaparkan secara gamblang dalam buku ini.

Kesuksesan dan Kegagalan

Kisah hidupnya tidak hanya terdiri dari sederet kesuksesan, melainkan juga kegagalan. Akan tetapi, setiap kali gagal, ia kembali bangkit dan lanjut melangkah. Alhasil, ia pun terbilang sukses dalam kariernya.

Ia berhasil melayani masyarakat melalui kliniknya yang bernama Klinik Bersalin Permata Bunda yang sudah dikenal masyarakat. Ia juga sedang dalam proses penyelesaian pendidikan S3 di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja. 

Selain itu, pada medio Desember 2021, dia telah berhasil menyabet kualifikasi yang tinggi dalam dunia beladiri karate, yakni menyandang sabuk hitam DAN IV.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari perjalanan hidup pria kelahiran 6 Maret 1969 ini.  Berikut beberapa di antaranya yang saya angkat dari buku ayah tiga anak ini. Nilai-nilai yang dituangkan dalam buku ini dengan jelas menggambarkan kematangan pribadinya.

Pentingnya Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun