Mengapa? Karena, orang merasa lebih mudah menyampaikan pemikirannya secara lisan daripada melalui tulisan.
Meskipun demikian, bukan berarti komunikasi tertulis bisa ditiadakan. Ada banyak sekali kondisi di mana komunikasi tertulis tidak tergantikan, bahkan sangat dibutuhkan.
Sekadar contoh: membuat dan mengirim surat pengantar barang kepada konsumen. Membuat pengumuman atau promosi ke media massa. Membuat dan membagikan informasi tentang lowongan kerja di perusahaan. Dan, masih banyak lagi yang semuanya memerlukan keterampilan menulis.
Keterampilan mendengar dan membaca
Dua keterampilan ini tidak kalah pentingnya dengan kemampuan berbicara dan menulis.Â
Kalau kegiatan berbicara dan menulis lebih pada menyampaikan informasi secara aktif, maka keterampilan mendengar dan membaca lebih pada kemampuan menyerap informasi atau pengetahuan.
Yang mana yang lebih penting? Semuanya penting dan sangat dibutuhkan dalam menggapai kemajuan bisnis. Tanpa keterampilan mendengar, menurut Anda apa yang akan terjadi? Tanpa keterampilan membaca, apakah suatu pesan dapat dipahami?
Keterampilan mendengar itu penting. Banyak orang lebih mengunggulkan keterampilan berbicara. Maka, bermunculanlah pembelajaran atau kursus berbicara atau berpidato di depan umum. Tetapi, adakah kursus mendengar yang efektif? Saya belum pernah mendengarnya, apalagi mengikutinya.
Padahal, mendengar merupakan keterampilan yang sangat penting dalam rangka menyerap informasi yang disampaikan orang lain secara lisan. Mendengar bukanlah sekadar (tampak) mendengar, lalu selesai.
Mendengar merupakan proses menyerap pesan yang disampaikan oleh pembicara.Â
Mendengar adalah usaha menangkap pesan persis seperti apa yang dimaksudkan pembicara. Semakin rajin kita mendengar, semakin bertambah pula pengetahuan kita.