Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Biografi, Buku yang Sangat Saya Sukai, Mengapa?

16 Mei 2021   20:12 Diperbarui: 17 Mei 2021   23:01 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi baca buku biografi (Sumber: pexels.com/adil)

Dulu, dulu sekali, saya pernah diberikan sebuah buku oleh seorang sahabat. Judulnya Poor Boys Who Became Famous, karya Sarah K. Bulton. 

Kendati sudah sangat lama, buku itu masih ada di meja baca saya hingga sekarang. Istimewanya, buku yang ada di tangan saya ini sudah dicetak untuk kelima puluh enam kalinya.

Tokoh-tokoh Dunia

Entah apa alasan sahabat saya memberi buku tersebut, kendati keadaan buku sudah tidak utuh lagi. Buku ini sudah tanpa kulit, halaman penerbit dan tahun terbitnya sudah tidak ada lagi.

Tetapi beruntung, isinya masih utuh dan masih bisa dibaca. Memang ada beberapa halamannya yang mulai kabur karena dimakan usia. Dan, setiap kali saya selesai membaca, saya mesti mencuci tangan, karena tinta cetaknya mengotori tangan.

Pembaca tahu, apa isi buku itu? Seperti digambarkan pada judulnya, buku itu berisi riwayat perjalanan hidup dan pemikiran tokoh-tokoh terkenal di dunia.

Untuk menyebut beberapa di antaranya adalah Benjamin Franklin, James Watt, Wolfgang Amadeus Mozart, Ezra Cornell, Abraham Lincoln, Charles Dickens, John. D. Rockefeller, Thomas Alfa Edison, dan Henry Ford.

Di antara riwayat tokoh tersebut, yang paling sering saya ulang-ulang membaca kisahnya ada empat, yakni Benjamin Franklin, Abraham Lincoln, John D. Rockefeller, dan Thomas Alfa Edison.

Begitulah awalnya ketika saya masih sangat belia. Saya juga menyukai buku-buku cerita, tetapi kalau harus memilih, saya lebih memilih buku-buku biografi, hingga sekarang.

Berangkat dari pengalaman membaca buku jenis ini, saya memetik sejumlah manfaat seperti berikut ini.

Pertama, mengetahui kisah hidup sang tokoh
Membaca buku biografi atau otobiografi, mengantarkan kita pada kisah hidup si tokoh. Seperti apa masa kecilnya, keluarganya, cita-cita, kehidupan remajanya, kehidupan dewasanya hingga menua, kita bisa membaca dari buku semacam ini.

Orang yang mungkin sebelumnya tahu hanya sepintas tentang sang tokoh karena pernah membaca namanya di koran, pernah tampil di televisi, melalui buku biografi bisa mengetahui lebih mendalam siapa dia sesungguhnya.

Buku biografi yang baik akan memberi kita hal-hal yang mungkin sebelumnya tidak pernah diekspose, akhirnya bisa kita dapatkan. Mengapa seseorang bersikap dan bertindak tertentu, bisa kita ketahui.

Buku biografi terkadang juga berisikan curahan hati terdalam sang tokoh. Mungkin menyangkut segala unek-unek yang selama ini dipendam atau pemikiran-pemikiran yang selama ini masih dirahasiakannya kepada orang lain.

Kedua, belajar prinsip-prinsip hidup sang tokoh
Buku biografi banyak berisi prinsip-prinsip hidup dan kehidupan. Prinsip hidup itulah yang menjadi way of life sang tokoh dalam menjalani kehidupan. Bagaimana seseorang memandang kehidupan, dapat dipelajari dari biografi seseorang.

Dato' Sri Tahir, misalnya, menggambarkan betapa kasihnya pada orang-orang yang kurang beruntung. Ia wujudkan rasa kasih itu dengan memberikan bantuan, antara lain dengan menyekolahkan mereka hingga ke perguruan tinggi.

Chairul Tanjung, mengekspresikan rasa kasih dan cintanya kepada sang ibu yang sudah berjuang keras demi pendidikannya ketika kuliah di Universitas Indonesia. Baginya, restu dan doa ibu demikian pentingnya bagi keberhasilan hidup seorang anak.

Ketiga, belajar bagaimana mengatasi masalah
Dalam perjalanan hidup sang tokoh dalam buku biografi pasti akan tergambar berbagai hambatan, tantangan, dan berbagai kesulitan lainnya.

Bagaimana sang tokoh menghadapi semua kesulitan dan tantangan itu? Apakah ia merasa putus asa dan menyerah kalah, atau sebaliknya menjadikan kesulitan itu sebagai kesempatan untuk menguji kemampuan dan memperkuat mental juang.

Kesulitan demi kesulitan yang dialami pada akhirnya mengajarkan bahwa semuanya itu adalah cara Tuhan untuk mematangkan sikap mental seseorang untuk mencapai kemajuan demi kemajuan. Seperti juga raihan kelulusan pada setiap tingkatan di sekolah yang mesti dilalui melalui ujian demi ujian.

Keempat, belajar bahwa sukses tidak instan
Seringkali orang tidak sabar dalam menjalani proses. Banyak yang ingin cepat sukses, segera berada di puncak! Mereka enggan menjalani prosesnya yang relatif panjang.

Kupu-kupu tidak mesti dibantu untuk bisa keluar dari kepompongnya. Biarlah ia berjuang menggerak-gerakkan tubuhnya sendiri untuk keluar dari tempat meditasinya itu.

Biarlah ia secara alamiah menggunakan segala usahanya untuk berhasil keluar dan terbang kepakkan saya sebagai seekor kupu-kupu yang cantik.

Demikian juga dengan orang yang tengah berjuang dalam kehidupan. Ia mesti mengalami dan menjalani setiap tahapannya, mengikuti prosesnya, hingga pada akhirnya berhasil. Itulah yang kita bisa pelajari dari buku-buku biografi.

Buku biografi banyak mengajarkan kita bahwa kesuksesan sejati bukanlah sebuah pencapaian yang instan dari usaha ala kadarnya. Melainkan, semuanya melalui proses jatuh-bangun berulangkali yang memperkuat mentalitas sang tokoh.

Buku-buku Biografi (dok.pribadi).
Buku-buku Biografi (dok.pribadi).

Kelima, menyemangati dan menginspirasi diri sendiri
Banyak sekali hal positif yang bisa dipelajari dari buku biografi, termasuk dalam memberikan tambahan semangat juang bagi pembacanya.

Oprah Winfrey, misalnya, melalui buku biografi tentangnya, memberikan semangat kepada kaum perempuan, betapa pun kesulitan atau keterpurukan hidup menenggelamkannya.

Ia mengajak kaum perempuan bangkit dari segala macam kisah masa lalu yang kelam sekalipun dan berjuang keras untuk meraih cita-cita melalui berbagai upaya belajar.

Merry Riana harus berjuang mencapai cita-citanya ketika melanjutkan studi di sebuah universitas di Singapura, kendati harus mengatasi banyak sekali kesulitan. Misalnya, ia mesti hidup dengan super hemat, minum air kran yang tidak dimasak, berusaha mendapatkan uang untuk bisa bertahan hidup di rantau.

Keenam, bahan cerita kepada anak atau orang lain
Membaca buku biografi dimaksudkan untuk memperkaya khasanah pengetahuan dan kebijaksanaan hidup yang didapat dari sang tokoh.

Kita bisa belajar banyak hal jika kita rajin membaca buku-buku semacam ini. Semangat, inspirasi kehidupan, dan kekuatan mental, kita peroleh dari bacaan ini. Berharap kita akan bisa memetik manfaatnya.

Akan tetapi, tentu saja apa yang kita pelajari dari buku-buku itu tidak melulu untuk diri sendiri. Kita juga bisa mengabarkan hal-hal yang bernilai dari buku tersebut kepada orang-orang di sekitar kita. Mungkin kepada para sahabat, murid, mahasiswa, juga kepada anak atau saudara-saudara kita.

Demikianlah, ada banyak nilai yang bisa dipetik manfaatnya dari membaca buku biografi. Nilai yang berguna dalam menjalani hidup diri sendiri di samping untuk kita bagikan kepada orang-orang sekitar kita.

( I Ketut Suweca, 16 Mei 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun