Ia yang mendapatkan kasih sayang yang cukup, di samping berkecenderungan tumbuh dengan kepribadian yang baik, juga akan mengasihi sesama dan makhluk hidup lainnya.
Kecukupan kasih sayang akan membawa anak tumbuh menjadi orang dewasa dengan kepribadian yang lembut, periang, tulus, dan fleksibel. Ia pun memiliki kepedulian yang besar terhadap sesama.
Ketiga, berikan kesempatan menghadapi tantangan.
Acapkali terjadi para orangtua terlalu protektif terhadap anak-anak mereka. Alasan sikap protektif ini antara lain karena adanya kekhawatiran yang berlebihan terhadap kesulitan yang dialami sang anak.
Karena kekhawatiran seperti itu, sedikit-sedikit si anak mengalami kesulitan selalu dibantu, diminta maupun tidak diminta. Orangtua seperti ini tidak ingin anaknya mengalami kesulitan. Ia ingin anaknya melangkah di "jalan bebas hambatan."
Terlalu protektif terhadap anak merupakan sikap yang kurang elok. Seharusnya, berikan kesempatan si anak untuk menunjukkan kemampuannya mengatasi masalahnya sendiri, menemukan solusi terhadap persoalannya yang dihadapinya.
Dengan memberikan kesempatan mengatasi masalahnya sendiri, sang anak terlatih untuk bersikap berani dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Dan, ia bisa belajar dari kesalahannya.
Ia pun bisa menunjukkan bahwa dia mampu mengatasi masalah. Ia akan bangga betapa ia berhasil mengatasi kesulitan. Rasa percaya dirinya pun akan tumbuh. Ketergantungannya mulai dilepaskan sedikit demi sedikit.
Ini menjadi semacam latihan untuk mempersiapkan anak menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan kehidupan nyata yang kemungkinan lebih besar di kemudian hari.
Yang penting, orangtua mesti mampu melihat dan mengukur kesulitan tersebut dengan memerhatikan usia dan kemampuan si anak. Jangan sampai ia tertimpa masalah yang membahayakannya.