Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mempersiapkan Anak Menyongsong Masa Depannya, Apa yang Wajib Dilakukan Orangtua?

28 April 2021   21:19 Diperbarui: 29 April 2021   14:42 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua dan anak. Sumber: Pexels.com

Ia yang mendapatkan kasih sayang yang cukup, di samping berkecenderungan tumbuh dengan kepribadian yang baik, juga akan mengasihi sesama dan makhluk hidup lainnya.

Kecukupan kasih sayang akan membawa anak tumbuh menjadi orang dewasa dengan kepribadian yang lembut, periang, tulus, dan fleksibel. Ia pun memiliki kepedulian yang besar terhadap sesama.

Orangtua dan anak (Sumber: s.click.aliexpress.com).
Orangtua dan anak (Sumber: s.click.aliexpress.com).

Ketiga, berikan kesempatan menghadapi tantangan.

Acapkali terjadi para orangtua terlalu protektif terhadap anak-anak mereka. Alasan sikap protektif ini antara lain karena adanya kekhawatiran yang berlebihan terhadap kesulitan yang dialami sang anak.

Karena kekhawatiran seperti itu, sedikit-sedikit si anak mengalami kesulitan selalu dibantu, diminta maupun tidak diminta. Orangtua seperti ini tidak ingin anaknya mengalami kesulitan. Ia ingin anaknya melangkah di "jalan bebas hambatan."

Terlalu protektif terhadap anak merupakan sikap yang kurang elok. Seharusnya, berikan kesempatan si anak untuk menunjukkan kemampuannya mengatasi masalahnya sendiri, menemukan solusi terhadap persoalannya yang dihadapinya.

Dengan memberikan kesempatan mengatasi masalahnya sendiri, sang anak terlatih untuk bersikap berani dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Dan, ia bisa belajar dari kesalahannya.

Ia pun bisa menunjukkan bahwa dia mampu mengatasi masalah. Ia akan bangga betapa ia berhasil mengatasi kesulitan. Rasa percaya dirinya pun akan tumbuh. Ketergantungannya mulai dilepaskan sedikit demi sedikit.

Ini menjadi semacam latihan untuk mempersiapkan anak menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan kehidupan nyata yang kemungkinan lebih besar di kemudian hari.

Yang penting, orangtua mesti mampu melihat dan mengukur kesulitan tersebut dengan memerhatikan usia dan kemampuan si anak. Jangan sampai ia tertimpa masalah yang membahayakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun