Tanpa hambatan? Tentu saja, ada banyak hambatan dan rintangan dalam perjalanan, baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari luar diri. Akan tetapi, dengan ridho Tuhan, kita akan dikuatkan untuk menjalaninya selangkah demi selangkah sampai berhasil.
Maka, tiada pilihan lain selain melangkah terus dengan berbagai upaya dan usaha keras, sehingga pada akhirnya cita-cita yang ingin dicapai menjadi kenyataan.
Adakah yang lebih membahagiakan selain bisa menjalani dan mengatasi semua tantangan dan rintangan dengan berani dan berhasil mencapai puncak?
Itulah tekad yang sering saya tanamkan kepada sahabat-sahabat muda agar terbit kesadarannya sendiri untuk melanjutkan studinya.
Suka Belajar
Seorang sahabat bertanya kepada saya, mengapa saya terus kuliah hingga sampai pendidikan tertinggi. Padahal, di kalangan birokrasi di daerah, jarang ada orang yang dengan kesadaran dan kemauan sendiri meneruskan pendidikannya.
Saya hanya jawab sekenanya -- tapi jujur, bahwa pada dasarnya saya memang suka belajar. Saya senang membaca. Saya juga senang suasana belajar di kampus. Saya senang menelaah ilmu pengetahuan.
Itu saja jawaban saya. Mungkin saja mereka heran dengan "orang gila" belajar seperti saya. Saya sama sekali belum apa-apa dibandingkan dengan mereka yang pendidikan beragam dan gelarnya berderet-deret.
Pendidikan bagi saya adalah sebuah investasi. Ya, investasi masa depan. Ini terkait dengan persiapan diri di masa datang selama hayat di kandung badan. Kalau orang mungkin berinvestasi di properti dan saham, saya lebih memilih berinvestasi di pendidikan. Ini soal pilihan saja.
Dengan bekal pendidikan, saya bisa menulis artikel dan buku, serta saya bisa mengajar di perguruan tinggi. Saya bisa berpikir dan menganalisis segala sesuatu sedikit lebih baik, dan seterusnya. Setelah pensiun pun nanti kegiatan seperti itu bisa saya teruskan sepanjang Tuhan mengijinkan dan memberikan kesehatan.
Mampu Mandiri