Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah Perbedaan Karakter Orang Sukses dan Orang Gagal!

22 April 2021   05:14 Diperbarui: 23 April 2021   18:30 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perencanaan orang sukses. Sumber: Thinkstock via Kompas.com

Di antara kesuksesan dan kegagalan terdapat perbedaan yang signifikan. Semisal berjalan, yang orang sukses berjalan ke utara sementara orang gagal ke selatan. Orang gagal mengambil jalan ke kiri, si sukses mengambil arah ke kanan.

Artinya, ada perbedaan yang sangat prinsip antara orang yang sukses dengan orang yang gagal.

Apa sajakah perbedaan karakteristik orang sukses dan orang gagal itu? Mari kita lihat lebih lanjut.

Pertama, hidup bertujuan.

Orang yang sukses tahu tujuan hidupnya, mau ke mana.  Dari tujuan tersebut, ia akan membuat program yang terinci ke dalam berbagai bentuk kegiatan ke arah tujuan. Orang yang sukses melangkah berdasarkan programnya dan berfokus pada tujuannya.

Sebaliknya, orang yang gagal, tidak pernah atau tidak mau berpikir tentang tujuan. Ia hanya mengikuti ke mana hidup membawanya. Jika kepadanya ditanya, apa tujuannya, maka ia akan katakan tidak punya tujuan. "Biarlah hidup ini mengalir begitu saja," katanya ringan.

Kedua, kesediaan belajar.

Orang yang sukses pasti tidak akan pernah berhenti belajar. Hidup baginya adalah bertumbuh dan berkembang melalui proses pembelajaran diri secara berkesinambungan.

Perbedaan orang sukses dan orang gagal (Sumber gambar: rawpixel.com)
Perbedaan orang sukses dan orang gagal (Sumber gambar: rawpixel.com)

Dengan belajar, ia akan mendapatkan ilmu pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan keterampilan yang membantunya hidup lebih baik.

Sementara itu, orang gagal malas belajar. Ia emoh belajar dari buku-buku atau sumber informasi lainnya. Ia malas bertanya atau belajar dari orang lain. Hal ini merepotkan baginya.

Ia merasa sudah cukup belajar. Tidak perlu lagi baginya untuk belajar, apalagi sudah tidak bersekolah atau kuliah lagi.

Ketiga, mudah-tidaknya ia menyerah.

Orang sukses akan bertahan ketika badai menghantam perjalanannya. Ia tidak mudah menyerah. Kendati pengalami keterpurukan dalam perjalanan, ia tetap tabah dan memelihara semangat dan segera bangkit lagi untuk mencoba lagi.

Cara-cara usang yang pernah dipakai digantikannya dengan cara-cara baru yang memungkinkan memberikan hasil yang lebih baik dan membawa ke arah keberhasilan. Ia tidak hendak menggunakan cara-cara lama dan berharap memperoleh hasil yang berbeda.

Orang gagal mudah menyerah. Sedikit saja ia mengalami kesulitan dalam perjalanan, ia akan segera memutuskan berhenti dan minggir dari perjuangan. Ia memutuskan menyerah saja, karena itu jauh lebih aman baginya.

Keempat, hubungannya dengan kesalahan.

Orang yang sukses akan berani bertanggung jawab atas kesalahannya. Ia berani unjuk tangan bahwa ia yang bersalah. Ia tidak takut mengakui kesalahannya, jika ia benar-benar salah.

Kesalahan baginya adalah hal wajar. Selalu bisa terjadi pada setiap manusia. Oleh karena itu, orang sukses memilih berani bergerak dan berinovasi, tidak takut melakukan kesalahan. Kalau kemudian ternyata ia telah bersalah, dengan kesatria ia berani mengakui kekeliruannya.

Orang gagal? Ia akan mengkambinghitamkan orang lain atas kesalahannya. Ia akan mengatakan si anu yang bersalah atau menyebutkan keadaan tertentu yang menyebabkan kesalahan itu.

Selalu saja ada keadaan atau pihak lain yang disalahkannya. Ia tidak mau atau tidak berani mengakui kesalahannya. Ia benar-benar tidak jujur!

Kelima, hubungan dengan orang lain.

Orang-orang yang sukses mencapai keberhasilannya dengan dukungan dan kerjasama dengan orang lain. Ia benar-benar menyadari bahwa untuk berhasil, ia harus bekerjasama atau berkolaborasi dengan orang lain.

Mungkin dia akan membentuk atau terlibat dalam teamwork yang solid untuk mencapai tujuan bersama. Bersama seluruh anggota tim, ia mengukir prestasi terbaik, alih-alih berjuang sendiri. Ia menyadari bahwa kerjasama tim akan membawa ia dan tim-nya pada pencapaian yang lebih baik.

Lain halnya dengan orang gagal. Orang gagal tidak akan peduli dengan orang lain. Ia merasa yakin bisa bekerja dan berjuang sendiri tanpa bantuan orang lain.

Ketika terjadi kesulitan ia memendamnya sendiri dan hal ini lebih sering membuatnya mentok dan menyudahi langkah.

Orang gagal emoh berbagi keberhasilan. Ia terbilang egois, ingin kesuksesan itu hanya menjadi miliknya. Ia tidak akan membiarkan orang lain ikut sukses bersamanya, apalagi lebih sukses darinya.

Keenam, sikap terhadap kritik.

Bagi orang sukses, kritik adalah obat yang menyembuhkan. Kritik yang diterimanya membuatnya melakukan mawas diri dengan apa yang sudah dilakukannya, melakukan evaluasi diri untuk menjadi lebih baik lagi.

Kritik baginya merupakan jembatan menuju sukses. Jangan pernah terpikir ia akan jatuh oleh kritik. Ia memiliki pribadi yang bijak dalam menyikapi kritik. Baginya, kritik itu bagai obat yang menyehatkan, karena ia bisa menyikapinya dengan bijak.

Sebaliknya, orang gagal serta-merta akan marah atau tersinggung berat terhadap kritik yang ditimpakan padanya. Ia pasti akan segera men-cap bahwa si pengkritik adalah orang yang iri kepadanya, orang yang ingin menjatuhkannya, orang yang memusuhinya!

Pengkritik baginya adalah musuh atau lawan yang mesti dienyahkan! Ia sama sekali tidak mau menerima kritik apalagi belajar dari kritik tersebut.

Itulah 6 karakter terpenting yang membedakan antara orang sukses dan orang gagal.   Selalu ada jawaban mengapa seseorang berhasil atau gagal dalam hidupnya.

( I Ketut Suweca, 22 April 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun