Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah Perbedaan Karakter Orang Sukses dan Orang Gagal!

22 April 2021   05:14 Diperbarui: 23 April 2021   18:30 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perencanaan orang sukses. Sumber: Thinkstock via Kompas.com

Ia merasa sudah cukup belajar. Tidak perlu lagi baginya untuk belajar, apalagi sudah tidak bersekolah atau kuliah lagi.

Ketiga, mudah-tidaknya ia menyerah.

Orang sukses akan bertahan ketika badai menghantam perjalanannya. Ia tidak mudah menyerah. Kendati pengalami keterpurukan dalam perjalanan, ia tetap tabah dan memelihara semangat dan segera bangkit lagi untuk mencoba lagi.

Cara-cara usang yang pernah dipakai digantikannya dengan cara-cara baru yang memungkinkan memberikan hasil yang lebih baik dan membawa ke arah keberhasilan. Ia tidak hendak menggunakan cara-cara lama dan berharap memperoleh hasil yang berbeda.

Orang gagal mudah menyerah. Sedikit saja ia mengalami kesulitan dalam perjalanan, ia akan segera memutuskan berhenti dan minggir dari perjuangan. Ia memutuskan menyerah saja, karena itu jauh lebih aman baginya.

Keempat, hubungannya dengan kesalahan.

Orang yang sukses akan berani bertanggung jawab atas kesalahannya. Ia berani unjuk tangan bahwa ia yang bersalah. Ia tidak takut mengakui kesalahannya, jika ia benar-benar salah.

Kesalahan baginya adalah hal wajar. Selalu bisa terjadi pada setiap manusia. Oleh karena itu, orang sukses memilih berani bergerak dan berinovasi, tidak takut melakukan kesalahan. Kalau kemudian ternyata ia telah bersalah, dengan kesatria ia berani mengakui kekeliruannya.

Orang gagal? Ia akan mengkambinghitamkan orang lain atas kesalahannya. Ia akan mengatakan si anu yang bersalah atau menyebutkan keadaan tertentu yang menyebabkan kesalahan itu.

Selalu saja ada keadaan atau pihak lain yang disalahkannya. Ia tidak mau atau tidak berani mengakui kesalahannya. Ia benar-benar tidak jujur!

Kelima, hubungan dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun