Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis dengan Cara Sederhana, Sulitkah?

13 April 2021   21:03 Diperbarui: 16 April 2021   05:06 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusun Artikel

Pertanyaannya, bagaimana membuat sebuah tulisan sederhana? Untuk menyusun tulisan sederhana, kita harus awali dengan berpikir secara sederhana. Ingatlah selalu bahwa tulisan yang kita buat sangat tergantung pada kemampuan berpikir kita.

Kesederhanaan sebuah tulisan salah-satunya tercermin dari sistematikanya dan penalarannya. Adakah sebuah tulisan dibuat secara logis dan sistematis? Ditulis mulai dari A sampai dengan Z, secara runtut?

Selain itu, kesederhanaan tulisan tulisan bisa diteropong dari pilihan kata (diksi)-nya. Apakah kata-kata yang dipergunakan dengan mudah dipahami oleh pembaca tanpa mesti berpikir keras?

Janganlah hendaknya sebuah pesan yang sejatinya sederhana dibuat menjadi rumit dengan menggunakan kata-kata yang sulit dimengerti oleh pembaca.  

Kendati, misalnya, materi pesannya padat dan berat, penulis yang baik akan selalu berusaha menemukan cara agar pembaca bisa memahami karyanya dengan mudah.

Memerhatikan Pendidikan Pembaca

Di samping berkaitan dengan pilihan kata, menulis sederhana bisa dimulai dari melihat pendidikan pembaca.

Sasaran pembaca yang dituju tulisan tersebut dari kalangan mana? Apakah mereka dipandang berpendidikan SMA atau sarjana, misalnya? Ketepatan melihat sasaran tersebut sangat penting dalam upaya menentukan pemakaian bahasa dalam tulisan.

Orientasi penulis haruslah kepada pembaca, bukan mengutamakan keinginan atau kesenangan sendiri. Dengan kata lain, ia mesti berorientasi pada kemampuan literasi pembaca. Kemampuan literasi pembaca sulit diprediksi secara akurat, maka cukup diperkirakan saja.

Misalkan kita hendak menulis di kolom Opini Kompas. Bagaimana kita memprediksi pendidikan pembaca kolom tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun